TERAS7.COM – 6 Kecamatan di Kabupaten Banjar akan melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jika mendapat persetujuan Kemenkes RI menyusul pelaksanakan PSBB di Kota Banjarmasin yang akan dimulai pada awal bulan puasa kali ini.
Karena terjadi banyak pembatasan kegiatan masyarakat pada saat penerapan PSBB dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19, akan sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat, terutama mereka digolongkan sebagai masyarakat berpendapatan rendah yang biasanya mencari penghasilan secara harian.
Pemerintah Pusat telah mengelontorkan dana melalui banyak bantuan sosial pada masyarakat tak mampu, mulai dari bantuan langsung tunai hingga bantuan sembako dari dana desa.
Namun masih banyak masyarakat yang terdampak namun belum mendapatkan bantuan sosial, karena itu Pemkab Banjar melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 telah mempersiapkan Jaring Pengaman Sosial (Social Safety Net) untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Sekda Banjar sekaligus Wakil Ketua GTPP Covid-19 Banjar, HM. Hilman saat video teleconference bersama Jurnalis Banjar pada Rabu (22/4) mengatakan Jaring Pengaman Sosial ini disiapkan bantuan bagi masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan sosial dari Pemerintah Pusat.
“Melalui Jaring Pengaman Sosial ini akan kita penuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat yang terdampak dari pelaksanaan PSBB ini dan bukan penerima bantuan sosial dari Pemerintah Pusat,” katanya.
Bantuan sembako dari Pemkab Banjar ini lanjut Hilman terdiri atas 10 kg beras, 1 kg telur dan paket sembako yang berisi gula, tepung, minyak goreng, teh dan susu kental manis.
“Pengadaan bahan sembako yang akan dibagikan ini berasal dari daerah kita sendiri. Berasnya disediakan oleh Dinas TPH dari petani lokal kita yang baru panen, sementara untuk telur disediakan oleh Disnakbun berasal dari peternak lokal. Untuk paket sembako dipersiapkan Disperindag dan dibeli langsung dari distributor dan pedagang yang ada di Kabupaten Banjar,” terangnya.
Khusus untuk 6 kecamatan yang melaksanakan PSBB, masyarakat yang telah mendapat bantuan sembako tersebut akan mendapatkan tambahan bahan pangan berupa ikan segar, daging ayam dan sayur selama 14 hari pelaksanaan PSBB.
“Untuk tambahan bahan pangan berupa ikan segar yang disediakan oleh Diskan yany telah membeli ikan nila dan patin dari pembudidaya ikan di Kabupaten Banjar yang saat ini sedang panen dan tidak dapat memasarkan produknya. Begitu pula dengan daging ayam akan disediakan Disnakbun dan Sayur akan disediakan Dinas TPH selama 14 hari pelaksanaan PSBB,” jelasnya.
Selain memberikan bantuan bagi masyarakat yang terdampak, penyediaan bahan sembako yang akan dibagikan oleh Pemkab Banjar ini tambah Hilman merupakan upaya untuk meningkatkan perekonomian bagi petani, peternak, pembudidaya ikan hingga industri kecil yang usahanya juga ikut terdampak situasi yang tidak menentu ini.
“Kita berharap pelaksanaan program ini selain membantu masyarakat tak mampu, juga bisa meningkatkan perekonomian dunia usaha yang saat ini terpuruk dan memberdayakan usaha mereka sehingga tetap berlangsung. Selain membagi paket sembako, kita juga membagikan masker buatan industri lokal bagi masyarakat yang tetap harus keluar rumah,” sebutnya.
Tak hanya itu saja, Hilman juga mengungkapkan pihaknya akan berupaya untuk memberdayakan pedagang warung makanan untuk mengolah ikan segar dan sayur menjadi makanan siap saji.
“Nanti dalam rencana bantuan berupa makanan jadi ini akan kita distribusikan pada masyarakat kita yang terdampak. Mudahan rencana yang sedang kami persiapkan ini bisa dijalankan. Kemudan kita juga akan mempersiapkan penyaluran logistik berupa sembako tersebut dan mekanisme penyalurannya selama pelaksanaan PSBB,” pungkasnya.