TERAS7.COM – Semenjak terhenti akibat pandemi di awal tahun 2020, akhirnya pemilihan Nanang Galuh Banjarbaru kembali digelar. Dimana ada sebanyak 8 pasang putra dan putri terbaik Kota Idaman berhasil lolos dari seleksi yang ketat.
Kendati demikian, masih adanya pandemi Covid-19 hingga saat ini berakibat terhadap kurang maksimalnya peran Nanang Galuh Banjarbaru untuk mempromosikan pariwisata di Kota Banjarbaru.
“Ya otomatisnya promosi kita juga berkurang. Dimana tahun 2019 lalu kita ada tur 8 Kabupaten/Kota, bahkan hingga ke Kalteng. Untuk 2020 dan 2021 kita nggak ada sama sekali kegiatan promosi, tidak ada keluar daerah,” ujar Kabid Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Banjarbaru Dhiah Tri Widhiningsih.
Namun, untuk kegiatan seperti menerima kunjungan dan event-event. Dikatakan Dhiah mereka akan tetap diberdayakan atau dilibatkan, mengingat posisinya sebagai Nanang Galuh Banjarbaru.
Saat ini 8 pasang atau 16 orang Nanang Galuh Banjarbaru tadi sudah sampai ditahap karantina terbuka. Dimana nantinya para Nanang Galuh tersebut akan mengikuti kegiatan-kegiatan untuk menambah wawasan dan pandangan mereka terhadap pariwisata.
Terkait anggaran, Dhiah mengatakan bahwa sejak adanya refocusing anggaran ditahun lalu untuk kepentingan pandemi, berakibat juga terhadap kurangnya anggaran yang pihaknya miliki untuk menyelenggaraan Pemilihan Nanang Galuh 2021.
“Untuk anggaran saat ini berkurang, apalagi kegiatan utama seperti promosi, jelas berkurang,” terangnya.
Namun, Kabid Pariwisata ini mengaku tidak mengetahui pasti berapa jumlah dana segar yang dikucurkan untuk penyelenggaraan Nanang Galuh 2021. Karena, bukan ia yang menangani terkait anggaran.
Sementara dihubungi terpisah, Kepala Disporabudpar Banjarbaru, Hidayaturahman menyebutkan bahwa anggaran untuk penyelenggaraan Nanang Galuh 2021 ini sekitar Rp 200 juta.
“Seingat saya sekitar Rp 200 juta an untuk penyelenggaraan Nanang Galuh 2021 ini,” ungkapnya.
Sementara itu, saat dimintai keterangan, Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarbaru, Syamsuri mengaku baru mengetahui bahwa penyelenggaraan Nanang Galuh Banjarbaru 2021 tengah berlangsung.
Setelah mengetahui hal ini Komisi II DPRD Banjarbaru berencana menanyakan langsung kepada Disporabudpar Banjarbaru besok, sekaligus kunjungan kerja.
“Ooh sudah berjalan, saya kira masih persiapan. Oke nanti saya tanya ke pihak bersangkutan,” ujarnya.
Terkait anggaran Nanang Galuh 2021 yang berkurang akibat refocusing. Mestinya, menurut Syamsuri, pihak Disporabudpar tidak perlu memaksakan untuk menyelenggarakan Nanang Galuh.
“Kalau memang dananya tergerus akibat refocusing, mending tidak usah diadakan tahun ini,” ungkapnya.
“Mungkin faktor siklus tahunan yang mengharuskan ada Nanang Galuh, yang membuat mereka sedikit memaksakan untuk menyelenggarakan pemilihan ini,” sambungnya.
Disamping itu, Syamsuri mengaku secara pribadi tidak mendukung dengan adanya penyelenggaraan Nanang Galuh 2021, jika melanggar protokol kesehatan (Prokes) yang berlaku.
“Secara pribadi tidak mendukung jika diselenggarakan melanggar prokes, tapi kalau dilakukan secara virtual, atau hanya beberapa orang yang memasuki ruangan, dan selama mematuhi prokes, kenapa tidak,” terangnya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa terkait pengesahan anggaran Nanang Galuh 2021, merupakan kewenangan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Banjarbaru. Sehingga pihaknya hanya berwenang melakukan pengawasan terhadap penggunaan anggaran yang sudah dicairkan tersebut.