TERAS7.COM – Dalam rangka meningkatkan layanan kefarmasian, Puskesmas Awayan mengembangkan inovasi Monitoring Tanggal Obat Kadaluarsa atau “Montada”.
Inovasi ini digagas oleh salah seorang Apoteker Puskesmas Awayan, Apt. Misiana Winda Irianti.
Berdasarkan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) pada bulan Januari hingga Maret 2023 di UPTD Puskesmas Awayan ditemukan obat kadaluwarsa dalam jumlah yang cukup banyak yaitu terdapat 1.815 tablet, 67 salep dan 10 sirup yang telah melewati kadaluwarsa.
“Uji coba dilaksanakan Tahun 2023, setelah berkoordinadi dengan kepala puskesmas di ruang farmas dan gudang Obat UPTD Puskesmas Awayan,” ujar Winda di Awayan, Kamis (14/3/2024).
Awal mulanya, puskesmas Awayan melakukan penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian yang menjadi tolok ukur dan pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian.
Tolak ukur itu sendiri adalah untuk menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan sediaan farmasi dan BMHP yang efisien, efektif dan rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian, mewujudkan sistem informasi manajemen, dan melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.
Berdasarkan hasil analisis pada Lembar Stok Opname Perbekalan Farmasi, pencatatan jumlah stok obat melalui kegiatan stok opname (pencatatan dan penyesuaian jumlah stok) dilakukan setiap akhir bulan.
Karena kurangnya tenaga kefarmasian yang bertugas, monitoring tanggal kadaluwarsa obat yang mendekati tanggal kadaluwarsa tidak dapat dilakukan dengan optimal seperti tidak adanya penandaan khusus untuk obat yang mendekati kadaluwarsa pada rak penyimpanan obat di ruang farmasi ataupun di gudang obat.
Obat yang mendekati kadaluwarsa adalah dari tiga sampai enam bulan sebelum tanggal kadaluwarsa.
Pengelolaan obat yang telah melewati tanggal kadaluwarsanya juga kurang optimal menyebabkan penumpukan obat kadaluwarsa yang disimpan di satu gudang obat yang sama dengan penyimpanan obat lainnya.
Kepala Puskemsas Awayan, dr. Winphy Prasetyo, menjelaskan ide Inovasi ini perlu disusun untuk memberikan gagasan pemecahan isu yang tepat agar obat yang kadaluwarsa tidak terdistribusi ke pasien dan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan misi puskesmas yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Ia juga berharap dengan adanyan inovasi ini dapat meningkatkan pengelolaan obat melalui monitoring tanggal kadaluwarsa obat yang sesuai Standar Pelayanan Kefarmasian sehingga mengurangi penumpukan obat kadaluwarsa serta meningkatkan keamanan obat bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Awayan.
“Kami berharap dengan adanya inovasi ini stok obat yang kadaluarsa sedikit berkurang dan pemakaian obat bisa lebih efektif dan efisien kedepannya,” harapnya.