TERAS7.COM – Urugan tanah proyek jalan baru tembus Bandara Internasional Syamsudin Noor yang menutupi aliran sungai rawa di Guntung Damar RT 12 RW 03 Keluragan Guntung Payung, Kota Banjarbaru akhirnya dibongkar.
Pembongkaran ini pasca protes warga setempat yang mengeluhkan adanya urugan tanah yang menutupi aliran sungai rawa, yang berakibat pada terendamnya lahan pertanian.
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Widya Kusumo mengatakan, jika awalnya di tanah urugan tersebut direncanakan untuk dipasang box culvert atau gorong-gorong terlebih dulu.
Meski begitu, ia memastikan, aliran sungai rawa yang tertutup akibat timbunan urugan tanah proyek jalan baru tembus bandara tersebut sudah dibuka kembali oleh kontraktor.
“Itu rencana kita di box culvert, jadi nggak di timbun. Yang kemarin di timbun, sudah dibuka kembali,” ujarnya kepada teras7.com, pada Selasa (05/12/2023).
Padahal kata BPJN, pihaknya tidak pernah ada pekerjaan yang menutup aliran sungai, karena setiap aliran pasti akan dipasang box culvert atau gorong-gorong.
Sebelumnya, sejumlah warga Guntung Damar RT 12 RW 03, Kelurahan Guntung Payung, Kota Banjarbaru mengeluhkan proyek pekerjaan jalan tembus baru menuju Bandara Syamsudin Noor, pada Senin (04/12/2023).
Ketua RT setempat, Ahmad mengungkapkan, jika urugan tanah dari proyek pekerjaan jalan tersebut telah menutup jalur sungai yang ada di lokasi tersebut.
Padahal kata Ahmad, sebelum dilakukan pengurugan tanah, warga sudah meminta kepada kontraktor untuk membuat saluran air agar tidak menutup jalur sungai, namun tidak digubris.
“Sudah kita sampaikan ke pengawasnya supaya dibikinkan gorong-gorong saluran air, tapi katanya nanti nanti, tapi nyatanya tidak dibuatkan,” ucapnya.
Karena kata Ahmad, jika saluran air ditutup oleh tanah urugan seperti ini, maka dampaknya akan merendam lahan pertanian milik warga setempat.
“Ini saja sudah mulai (lahan pertanian warga yang terendam -red),” katanya.
Bahkan, saking geramnya, warga setempat sampai menutup akses dari lalu lintas alat berat pengangkut material proyek jalan baru tembus bandara tersebut.
Adapun proyek ini dikerjakan oleh kontraktor PT Sinar Arengka Setia Maju, dengan nilai kontrak Rp 118 miliar dan masa pelaksanaan dari September 2023 hingga Agustus 2024.