TERAS7.COM – Sejak pemerintah menyerukan serbuan vaksinasi, antusiasme masyarakat akan hal itu kian hari semakin meningkat. Namun, dampaknya terjadi kerumunan di lokasi pelaksanaan kegiatan kesehatan tersebut.
Kota Banjarbaru misalnya, serbuan vaksinasi dalam jumlah banyak atau massal terus dilakulan secara masif demi memenuhi kekebalan tubuh komunal di masyarakat.
Saat dikonfirmasi perihal ini, Kepala Dinas Kota Banjarbaru, Rizana Mirza kepada teras7.com menyatakan bahwa ia dilema dengan kegiatan vaksinasi massal.
Karena menurutnya, disatu sisi, masyarakat ingin vaksinasi secara massal karena bagus dapat menjangkau banyak. Namun disisi lain, ini dapat mengakibatkan terjadinya kerumunan.
“Jadi dilema kami yang melaksanakan vaksinasi ini, satu sisi orang orang pengen massal karena bagus, kan masal itu banyak, ya tetapi juga yang namanya massal itu kesulitan kita untuk menghindari kerumunannya,” ungkapnya.
Namun, hal tersebut menurutnya dapat dicegah dengan cara melakukan koordinasi dengan panitia pelaksana agar pelaksaan vaksinasi dapat berjalan dengan baik.
“Seperti di gedung Bina Satria, itu kita atur, jadi yang datang bergantian, setengah jam pertama dari kelurahan mana, kemudian baru selanjutnya kelurahan yang lain, sehingga tidak menumpuk,” ucapnya.
Lebih jauh ia mengatakan, sebenarnya ia sendiri ingin pelaksaan vaksinasi hanya dilakukan di Rumah Sakit dan Puskesmas, sehingga satu tempat tujuan dan tidak terpencar.
Namun, dengan keterbatasan yang dimiliki dan agar dapat mencakup banyak masyarakat yang divaksin, maka vaksinasi massal menurutnya harus juga diperlukan.
“Padahal harapan kami bisa Puskesmas, Rumah Sakit, dan Klinik saja, ehingga tidak terpencar-pencar, tapi kita harus perlu juga masal supaya banyak cakupannya untuk ini,” tandasnya.