TERAS7.COM – Nyaris baku hantam, rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar berujung laporan ke kepolisian, Rabu (27/04/2022).
Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Banjar dengan 3 Agenda tersebut berujung kisruh hingga hampir terjadi baku hantam antar sesama anggota, sehingga paripurna pun ditutup.
Diketahui dalam pembahasan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Banjar Muhammad Rofiqi merasa ada yang janggal dalam agenda yang mana rapat paripurna dirasa tidak seusai dengan agenda yang ia ketahui.
Usut punya usut Ketua DPRD Kabupaten Banjar dari Fraksi Gerindra tersebut mengetahui bahwa ia tidak pernah menandatangani undangan rapat tersebut dan ia menduga ada pemalsuan tandatangan dirinya terhadap agenda rapat paripurna.
Sebelum Pemimpin Rapat mengetuk palu tanda berakhirnya Paripurna, Kejadian di ruang terhormat wakil rakyat terjadi keributan adu mulut antar anggota, hingga bahkan hampir terjadi baku hantam, namun akhirnya dilerai oleh anggota yang lain.
Menyikapi kejadian tersebut, Muhammad Rofiqi pun langsung mendatangi Polres Banjar untuk membuat laporan dugaan pemalsuan tanda tangan dirinya, yang mana menurutnya sangat mencoreng ‘kitab suci’ DPRD Kabupaten Banjar.
“Ada surat undangan yang sebenarnya saya tidak tau isinya apa tidak pernah dikoordinasikan apa dibagikan atas nama saya, Saya hari ini juga sudah menyerahkan buktinya,” ujarnya.
Ia mengaku tanggal 21 sesuai undangan rapat tersebut ia tidak ada di posisi biasanya.
“Staf ini setiap kali ada tandatangan minta izin kepada saya, tadi pagi saya konfirmasi ke beliau kenapa ibu tidak izin ke saya, ibunya menangis tidak bisa menjelaskan apa apa, beliau bilang ini perintah, saya bingung ini perintah siapa,” terangnya.