TERAS7.COM – Audit Kasus Stunting (AKS) merupakan indentifikasi dan penyebab resiko stunting untuk kelompok sasaran berbasis pengamatan rutin upaya pencegahan serta perbaikan stunting yang terjadi pada Baduta dan Balita.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Banjar, Idrus Al-Habsyi yang juga sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Banjar saat membuka Diseminasi Audit Kasus Stunting 2 di Hotel Grand Qin, Banjarbaru, pada Selasa (14/11/2023).
Idrus mengatakan, melalui dari kegiatan AKS ini dapat menggali beberapa faktor resiko stunting yang terjadi di Kabupaten Banjar dan memberikan intervensi tepat agar status gizi menjadi membaik secara signifikan.
Wakil Ketua 1 TPPS Kabupaten Banjar Nurgita Tiyas mengatakan, intervensi preventatif untuk menggerakkan seluruh stake holder, untuk para tenaga kesaha dan bidan pukesmas agar meningkatkan kegiatan Posyandu yang berada di desa-desa.
“Intervensi ini dilaksanakan agar dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Banjar yang berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia tahun 2022 sebesar 26,4 persen,” jelasnya.
Ia berharap, pada akhir tahun ini angka stunting di Kabupaten Banjar dapat turun secara drastis dan dapat mencapai prestasi penurunan stunting seperti tahun sebelumnya.
Turut hadir perwakilan Kepala BKKBN Provinsi Kalsel, Kepala Dinsos P3AP2KB Banjar Dian Marliana,Tim Pakar AKS, camat dan kepala puskesmas sasaran AKS 2.