TERAS7.COM – Pertumbuhan ekonomi mengalami kemerosotan di Kabupaten Kutai Timur akibat pandemi Covid-19 selama setahun.
Akibat pandemi Covid-19 Kabupaten Kutim mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi. Hal ini berdasarkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Kutim tahun anggaran 2020, ada peningkatan kemiskinan sebanyak 1.666 orang dari tahun 2019.
Demi menekan angka kemiskinan sekaligus menopang pendapatan daerah, Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang bertekad mengembalikan perekonomian masyarakat dengan mempermudah perizinan investor di bidang perkebunan.
Kasmidi menyatakan Kutai Timur sejatinya menjadi kabupaten yang mampu memproduksi Crude Palm Oil (CPO) terbanyak di Kaltim dengan kapasitas keseluruhan 4.170 ton tandan buah segar (TBS) per jam.
Oleh karenanya, Pemkab Kutim memanfaatkan potensi perkebunan daerah akan menghadirkan investor yang membangun pabrik refinery atau penyulingan minyak.
“Sektor perkebunan itu yang kita kejar. Kita ingin membuka kepada investor untuk membangun pabrik refinery,” ujarnya.
Pabrik refinery ini yang nantinya dapat mengolah CPO yang ada Kutim menjadi produk konsumtif masyarakat. Selain dapat menyerap tenaga kerja lokal untuk menekan kemiskinan, pabrik ini nantinya mampu meningkatkan nilai produk domestik regional bruto (PDRB) di Kutim.
“Kalau nanti ada pabrik refinery, maka akan ada multiplier effect (dampak berganda) di dalamnya,” ucapnya.
Ditambahkannya bahwa Pemkab Kutim juga sudah berupaya memberikan dorongan untuk mempercepat proses perizinan agar pabrik penyulingan minyak ini dapat segera berdiri di Kutai Timur.
“Ini sudah kita rencanakan sejak lama, tapi ternyata kita komunikasikan mereka (investor) terkendala faktor izin dan sebagainya,” ucapnya.