TERAS7.COM – Indonesia akhirnya menetapkan wabah Virus Corona (COVID-19) sebagai Bencana Nasional Non Alam setelah terjadi 117 kasus positif COVID-19 dengan 5 orang meninggal dunia.
Pemerintah pun telah melakukan beberapa hal, termasuk meminta masyarakat untuk menjaga kontak fisik agar penyebaran virus yang berasal dari China ini dapat diperkecil.
Himbauan dari pemerintah ini langsung dilaksanakan oleh berbagai kalangan, salah satunya diterapkan dalam Wisuda Sarjana Strata 1 (S1) ke 17 Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Martapura di Auditorium Hotel Dafam Syariah Q Mall Banjarbaru pada Senin (16/3).
Tampak ratusan wisudawan tidak melakukan salaman dengan Rektor IAID Martapura saat penyerahan ijazah sebagaimana lazim dilaksanakan pada umumnya.
Rektor IAID Martapura, Prof. Hafiz Anshary mengatakan para wisudawan memang diminta tidak melakukan salaman untuk menghormati anjuran pemerintah.
“Kita tak melakukan salaman bukan ingin menghindari wabah virus corona, tapi untuk menghormati anjuran pemerintah untuk menghindari sentuhan fisik dan tidak berkerumun sementara waktu. Alhamdulillah di tempat kita masih belum ada kasus positif,” ungkapnya.
Himbauan pemerintah untuk waspada dengan penyebaran virus corona ini katanya sangat penting untuk ditaati, karena menuruti pemerintah dalam agama Islam adalah kewajiban bagi setiap orang.
“Banyak manfaat kita menaati apa yang diminta pemerintah ini, karena kita tahu virus ini menyebar dimana saja, jadi perlu kehati-hatian. Karena itu kita kemarin meminta agar seluruh peserta wisuda menghindari kontak fisik, terutama berjabat tangan,” kata Prof. Hafiz Anshary.
Tak hanya di wisuda saja, instruksi ini akan terus berlanjut dan dilaksanakan pula pada saat perkuliahan di IAID Martapura.
“Karena kita ikut pemerintah, jadi tergantung pemerintah sampai kapan menentukan hal itu. Nanti kalau pemerintah menetapkan Indonesia bebas dari virus corona, baru semuanya kembali seperti semula,” terang Rektor IAID Martapura ini.