TERAS7.COM. – Asisten Bidang Pembangunan Setda Barito Kuala (Batola), M Anthony, menyambut baik dilaksanakannya kegiatan Workshop Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Abdul Aziz Marabahan, Jumat (27-28/4).
“Workshop ini selain sangat baik dalam mempererat silaturahmi sekaligus bermanfaat dalam mewujudkan rumah sakit yang berdaya saing,” kata Anthoni, ketika membuka kegiatan.
Menurutnya, dalam pemberian pelayanan peningkatan mutu dan keselamatan, pasien merupakan hal utama yang harus dilakukan rumah sakit secara berkesinambungan.
Anthoni juga mengatakan, pelayanan kesehatan maksimal merupakan misi serta salah satu sasaran strategis pembangunan Pemkab Batola dalam upaya mewujudkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang mudah, murah, merata serta memadai yang diindikasi semakin mampu dan mandirinya masyarakat dalam berpola hidup bersih dan sehat.
“Pemkab Batola senantiasa berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan di semua bidang secara berkesinambungan,” timpalnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur RSUD Abdul Aziz Marabahan, dr H Fathurrahman MSc SpPD menerangkan, Workshop PPI ini selain dalam upaya memberikan pemahaman dalam hal pencegahan dan pengendalian infeksi bagi para peserta yang berasal setiap unit RSUD Abdul Aziz baik klinis maupun non klinis juga dalam kaitan persiapan akreditasi RSUD Abdul Aziz Marabahan menjadi rumah sakit yang terakreditasi paripurna pada tahun 2018.
Sesuai Undang Undang No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, sebut Fathur, dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, rumah sakit wajib melakukan akreditasi dan dilakukan oleh lembaga independen.
Standar akreditasi diperlukan sebagai acuan dalam meningkatkan mutu layanan kepada masyarakat.
Dikatakannya, Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit edisi 1 (SNARS 1) merupakan standar akreditasi baru yang bersifat nasional.
Dimana dalam SNARS edisi 1 terdapat pengelompokan seperti sasaran keselamatan pasien, standar pelayanan berfokus pasien, standar manajemen rumah sakit, dan program nasional.
Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan, sebut dia, merupakan suatu upaya kegiatan untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit.
Salah satu program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), tambah dia, adalah kegiatan surveilans di samping adanya kegiatan lain seperti pendidikan dan latihan, kewaspadaan isolasi, serta kegiatan surveilans infeksi difasilitas pelayanan kesehatan yang merupakan salah satu kegiatan yang penting dan luas dalam program pengendalian infeksi dan suatu hal yang harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan dari program PPI.
“Setiap rumah sakit dapat merencanakan dan menetapkan jenis surveilans yang akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing rumah sakit,” katanya.