TERAS7.COM – Kabupaten Banjar pada tahun 2019 ini kembali memiliki Nanang dan Galuh Intan Banjar yang baru pengganti Nanang Yunus dan Galuh Cindy yang telah bertugas selama setahun.
Nanang Daffa dan Galuh Lala telah resmi menyandang gelar Nanang dan Galuh (Naga) Intan Banjar 2019 usai Pemilihan yang dilaksanakan di Ballroom Amaris Hotel Banjar, Lantai 3, Kertak Hanyar pada Sabtu malam (22/6).
Mereka berdua berhasil menyabet gelar tertinggi dalam ajang ini mengalahkan 8 pasang Nanang dan Galuh lain, sehingga mendapat kesempatan untuk berkompetisi ditingkat selanjutnya.
Berdasarkan info yang dihimpun Teras7.com, Nanang Daffa yang memiliki nama panjang Gusti Akhmad Daffa Rajasa ini merupakan anak dari pasangan Gusti Lesmana Soerya Alam dan (Alm) Muthmainnah.
Lahir di Banjarmasin pada 10 Juli 2000, Pemuda yang memiliki moto “Semangat Menolak Menyerah” ini sedang menempuh pendidikan di STIE Pancasetia, Jurusan Manajemen Semester 2.
Daffa yang memiliki hobi menulis ini memiliki beragam prestasi dibidang futsal yang ia gemari, yaitu Kartono Smama 2017 (Duta SMAN 1 Martapura), Juara 2 Stimik Futsal Competition 2018, Juara 2 Martapura Futsalismo Cup 2015, Juara 3 Piala Dandim 2015, Juara 3 Piala Soeratin 2016 dan 2017 dan Juara 4 Piala Kasat Brimob.
Sementara Galuh Lala yang memiliki nama panjang Fitriatul Awaliyyah ini memiliki banyak prestasi di bidang menyanyi yang telah menjadi hobinya, tak kalah dengan pasangannya.
Gadis kelahiran Kuala Pembuang, 1 Januari 2001 ini memiliki cukup banyak prestasi, yaitu Juara 2 Nasyid se-Kalsel, Wakil I Puteri Dakwah 2018 dan Juara 1 Vocal Solo serta menjadi Delegasi KalSel dalam Voice of Moslem Youth se-Indonesia.
Galuh Banjar 2019 buah hati Muhamad Syahrudin dan Widawatie ini sedang menempuh pendidikan di jurusan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin semester 2.
Saat diwawancarai Teras7.com usai Grand Final, keduanya bersyukur bisa mendapatkan posisi puncak dalam ajang ini.
“Alhamdulillah, saya sangat senang dan bersyukur pada Allah. Semua ini merupakan ketetapan Allah, berkat doa dari semua semua, terutama orang tua,” kata Nanang Daffa.
Ia menambahkan setiap orang harus punya target yang tinggi, kalaupun gagal meraih target tersebut akan tetap mendapatkannya akan tetap mendapat tempat yang lebih baik.
Sedangkan Galuh Lala tak menyangka akan mendapat posisi tertinggi dalam ajang yang pertama kali ia ikuti ini.
“Saya juga bersyukur pada apapun yang saya dapatkan. Hasil yang saya raih ini merupakan proses panjang. Hasil tidak pernah mengkhianati prosesnya dan memang rejekinya ada disini,” kata Galuh Lala.
Untuk meraih posisi ini, baik Nanang Daffa maupun Galuh Lala mengatakan mereka belajar dan mempersiapkan materi yang harus diketahui oleh Duta Wisata sejak pelaksanaan audisi, terutama kebudayaan dan pariwisata di Kabupaten Banjar.
Usai resmi dilantik pun mereka akan serius untuk menyusun dan melaksanakan program kerja setahun ke depan, sehingga kegiatan Nanang dan Galuh mempromosikan budaya dan pariwisata di Kabupaten Banjar menjadi lebih terstruktur.