TERAS7.COM – Mewujudkan pembangunan Banjarbaru lebih baik, Dinas Pekerjaan Umum sampaikan pencapaian pembangunan 4 tahun terakhir.
Mengingat kita Banjarbaru yang dikenal sebagai kota Idaman, menjadi tugas penting bagi pemerintah setempat memaksimalkan pembangunan infrastruktur.
Saat dijumpai teras7.com, Kepala PUPR Kota Banjarbaru Jaya Kresna menyampaikan ada beberapa target pekerjaan dinasnya yang akan dilakukan pada tahun 2020 ini, serta beberapa pencapaian memuaskan atas kinerja pemerintah di bidang infrastruktur.
Pada tahun 2020 ini, PUPR Banjarbaru memiliki 17 program dengan 56 kegiatan dan ratusan pekerjaan, diantaranya ada beberapa pekerjaan tahunan dan pekerjaan rutin.
Salah satu pekerjaan yang sedang kita upayakan sekarang yaitu pembangunan pasar tradisional moderen, kita harapkan 2020 Desember ini sudah bisa selesai, jadi kita berharap dukungan dari masyarakat agar pembangunan Pasar modern ini bisa cepat berjalan, yang pasti akan jauh lebih baik daripada pasar sebelumnya,” ujarnya saat dijumpai di ruang kerja, Selasa (17/03).
selain itu lanjutnya, PUPR juga telah selesai melakukan pembangunan jalan tembus Karang Anyar menuju Panglima Batur, yang mana ini juga cukup membantu mengurainkemacetan yang sering terjadi di persimpangan jalan Karang Anyar.
“Alhamdulillah sekarang sudah bisa membantu mengurainkemacetan yang sering terjadi di persimpangan Jalan Karang Anyar,” katanya.
Masih tentang pekerjaan jalan, menyikapi dan mendukung dengan berdirinya Air port baru Bandara Internasional Syamsudin Noor, PUPR kota Banjarbaru pada tahun ini juga akan melakukan pembangunan jalan di kawasan Aero City di wilayah Bandara, serta pembangunan jalan secara merata di 5 Kecamatan yang ada di Kota Banjarbaru.
Desamping itu, selain tentang jalan, PUPR juga sedang berupaya mengatasi sanitasi saluran air, untuk mengatasi genangan air yang sering mengakibatkan terendamnya rumah warga saat intensitas hujan tinggi, seperti di Cempaka, Landasan Ulin dan Liang Anggang.
Namun menurutnya, dalam satu tahun terakhir kejadian kenangan air sudah mulai berkurang, dengan dilakukannya pembesaran drainase serta normalisasi sungai di beberapa titik di wilayah Kota maupun pinggiran.
“Kegiatan penanggulangan genangan air ini juga sudah kita laksanakan di daerah Cempaka kemudian juga di daerah landasan Ulin dan alhamdulillah terutama daerah landasan Ulin sudah terlihat hasilnya yang sebelumnya banyak terjadi genangan terutama di daerah Syamsudin Noor, tahun ini Alhamdulillah pada saat intensitas hujan tinggi sudah bisa diatasi,” terangnya.
Ia mengakui, bahwa kegiatan pekerjaan drainase atau sanitasi ini masih belum maksimal serta memerlukan cukup waktu agar disemua titik yang rawan terjadi genangan air bisa teratasi.
“Kita akui, untuk di Cempaka masih terjadi, walaupun kalau terjadi genangan air namun masih bisa cepat surut, jadi apa yang kami lakukan di 2019 kemarin baru tahap mempercepat surutnya air, belum pada tahap bagaimana air tidak lagi menggenang, kita belum sampai kesana,” cetusnya.
Untuk itu, pada tahun ini PUPR Banjarbaru akan kembali melakukan normalisasi sungai di daerah Cempaka, serta meksimal memanfaatkan embung yang sudah ada.
“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan-kegiatan tahun ini kita akan kembali melakukan normalisasi sungai-sungai yang lain selain sungai Kuranji yang kita arahkan ke embung-embung yang di Cempaka, sehingga diharapkan volume tampungannya bisa lebih maksimal, mungkin secara garis besar kegiatan kegiatan di 2020 seperti itu,” tambahnya.
Sedangkan di beberapa titik lain, pembangunan embung serta normalisasi sungai berfungsi dengan baik, sehingga genangan air pun sudah tidak terjadi lagi, seperti di Landasan Ulin dan Liang Anggang.
“Salah satu contoh kita membangun embung di Liang Anggang dan Landasan Ulin, sebelumnya di situ setiap kali musim penghujan air itu dari utara ke selatan melewati ruas jalan Bati-Bati, tiga tahun lalu di daerah sana sering air itu meluap melewati jalan, sehingga sangat menghambat arus lalu lintas yang melewati jalan nasional tersebut,hal yang sama juga terjadi di Landasan Ulin saat prose pembangunan Terminal Bandara baru, namun sejak tahun kemarin sudah tidak terjadi lagi,” tuturnya.
Ia menilai, terjadinya luapan air sungai yang mengakibatkan genangan air atau banjir, disebabkan banyaknya debit air saat intensitas hujan tinggi yang datang dari perumahan komplek dan dreinase kota, dimana air menumpuk menuju saluran air sungai.
“Alhamdulilah kita juga sangat bersyukur, setelah dilakukan normalisasi, pelebaran sungai dan penyiringan, hal tersebut tidak lagi terjadi,” tandasnya.
“Kita berharap, dengan kegiatan yang akan kita lakukan di tahun ini akan menjadikan pembangunan kota Banjarbaru semakin lebih baik, agar masyarakat atau warga Banjarbaru merasa nyaman,” pungkasnya.