TERAS7.COM – Pemkab Banjar berencana menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya untuk menekan angka penyebaran infeksi Covid-19 dan angka kematian di Kabupaten Banjar.
Rencana penerapan PSBB ini tidak hanya menjadi sorotan Ketua DPRD Kabupaten Banjar Muhammad Rofiqi, tetapi juga Ketua Komisi IV DPRD Banjar, Ahmad Sarwani.
“Rencana Pemkab Banjar untuk menerapkan PSBB sebagian wilayah di Kabupaten Banjar perlu dikaji ulang. Disamping tidak efektif karena berbeda waktu, juga akan membuang- buang uang anggaran,” ungkapnya
Penerapan PSBB sebut Ahmad Sarwani harus mempertimbangkan beberapa aspek, seperti aspek sosiologis, karena selama kurang lebih satu bulan berjalan social distancing diterapkan, kondisi masyarakat Kabupaten Banjar nampak memprihatinkan.
“Apalagi sejak Pemkab Banjar mengeluarkan edaran mengenai pembatasan sosial dan pelaksanaan ibadah di rumah, masyarakat kita seolah terkotak kotak dan kehidupan sosial kurang stabil. Menurut hemat kita selama masyarakat mematuhi himbauan yang sudah dikeluarkan pemerintah daerah, Insya Allah masih dapat dikendalikan,” tambahnya.
Ketua Komisi yang membidangi Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat ini menjelaskan dari segi geografis, wilayah kabupaten Banjar begitu luas dan sebaran penduduknya tidak sama dan tidak merata dengan kota-kota besar.
“Sedangkan dari segi ekonomi, penerapan PSBB ini akan menjadi pukulan telak bagi ekonomi masyarakat kita yang sudah terpuruknya akibat mewabahnya virus Covid-19. Terutama mereka yang mendapatkan penghasilan dari sektor pertanian, pertambangan, serta para perdagangan baik pedagang kecil maupun pedagang besar,” bebernya.
Dalam penerapan PSBB lanjut Ahmad Sarwani, jaminan sosial ekonomi berkaitan dengan keberlangsungan hidup masyarakat terdampak khususnya, kelas menengah ke bawah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
“Tapi sampai hari ini besaran bantuan serta teknik penyalurannya belum kita ketahui. Hal-hal yang kita khawatirkan seperti akurasi data penduduk yang berhak menerima tidak sama dengan realitas di lapangan yang pada akhirnya. Akhirnya akan menimbulkan konflik sosial, apalagi sebagian masyarakat masih banyak yang belum memahami tahapan-tahapan pemberlakuan PSBB,” terangnya.
Menurut Ahmad Sarwani, yang terpenting sekarang adalah bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyebaran virus Tovid-19 dengan memberikan pemahaman serta edukasi yabg mudah dipahami mengenai penyebaran virus covid-19 kepada masyarakat.