TERAS7.COM -Kelangkaan dan mahalnya harga gas melon atau LPG 3 kg beberapa waktu belakangan menyebabkan keresahan di masyarakat, terutama masyarakat perkotaan seperti di Banjarmasin, Banjarbaru, dan Kabupaten Banjar.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalsel, Kelik Isharwanto melalui Kepala Bidang Energi ESDM Kalsel, Sutikno menjelaskan bahwa saat pihaknya terjun kelapangan hasilnya berbeda dengan informasi yang beredar di mayarakat terkait kelangkaan LPG 3 Kg yang terjadi sekarang.
“Kami bersama Sekda dan Kadis ESDM Melakukan kunjungan silaturahmi ke Pertamina terkait kelangkaan LPG 3 kg, dari beberapa penjelasan di lapangan tidak sesuai dengan berita yang beredar. Misalnya saat dilakukan operasi pasar oleh Pertamina di Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, ternyata saat masyarakat di suruh menggunakan kartu kendali untuk pengambilan, satu truck berisi 580 tabung, malah tidak habis,” ujarnya saat ditemui di Kantor ESDM Kalsel. Senin (05/10).
Sutikno menjelaskan bahwa memang seharusnya gas melon ini tidak untuk digunakan oleh masyrakat yang mampu, tetapi ditujukan untuk masyarakat miskin, dan pangkalan yang tidak memiliki kartu kendali saat pengambilan mengakibatkan hak yang seharusnya milik orang tidak mampu, malah didapatkan oleh para pengecer.
Dia juga menambahkan bahwa kesalahan saat administrasi dulu mengakibatkan pangkalan yang dibentuk agen tidak mempunyai daftar orang miskin yang harus didistribusikan gas melon tersebut.
“Dikarenakan ada kesalahan administrasi dulunya, yang mana seharusnya setiap pangkalan yang dibentuk agen harus ada daftar orang miskin yang harus didistribusikan,” ujarnya.
Dia juga mengatakan pihaknya melalui Dinas ESDM akan secara perlahan membenahi permasalahan ini, mulai dari kerjasama dengan stakeholder terkait, agar setiap pangkalan mempunyai daftar orang miskin yang didistribusikan.
“Akan perlahan kita coba benahi kerjasama dengan stakeholder terkait permasalahan ini, agar setiap pangkalan punya daftar orang miskin yang didistribusi,” ujarnya.
Ditempat yang berbeda saat ditemui jurnalis Teras7.com, Habibi yang juga pengguna gas melon mengatakan bahwa dia berharap dengan adanya upaya pembenahan permasalahan oleh Dinas ESDM Kalsel serta pihak terkait ini dapat mengurangi keresahan masyarakat akan kelangkaan Gas Melon dikemudian hari.
“Semoga dengan dilakukannya pembenahan oleh pihak terkait, dapat menghilangkan keresahan masyarakat akan langkanya gas melon nantinya,” pungkasnya.
Kuota gas melon menurut Dinas ESDM Kalsel, hampir 89.000 metrik ton, atau setara hampir 89 juta kilogram, yang apabila ditabungkan, rata-rata 2,5 juta tabung perbulan, dan ini sudah sangat mencukupi untuk kuota LPG 3 kg di Kalimantan Selatan.