TERAS7.COM – Kabupaten Banjar sejak beberapa waktu yang lalu telah kembali melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sempat ditiadakan lebih dari setahun akibat pandemi Covid-19.
Akan tetapi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dilaksanakan tersebut dilakukan secara terbatas.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Liana Penny menyebutkan kurang lebih ada 500 sekolah lebih yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Secara Terbatas (PTMT).
“Pada tahap tahap awal ada sekitar 89 sekolah yang melaksanakan PTMT, sementara pada tahap kedua ada kurang lebih 401 sekolah,” katanya.
Dalam PTMT ini, jumlah pelajar yang bisa berhadir hanya dibatasi 18 orang per kelas dan jam pelajaran pun dibatasi hanya 2-3 jam sehari.
“Kalau ada lebih dari 18 pelajar, maka mau tak mau harus dibagi jadi 2-3 shift, jadi pelajar ada yang bisa masuk sekolah 2-3 kali saja seminggu. Tapi kalau sekolahnya per kelas jumlah pelajarnya maksimal 18 orang, bisa melaksanakan PTMT setiap hari. Yang pasti disesuaikan dengan kebijakan masing-masing sekolah yang lebih tahu dan mengatur pembelajarannya, sehingga bisa efektif dan efisien sesuai lembaganya masing-masing,” jelasnya.
Untuk bisa melaksanakan PTMT sendiri, pengajar di Kabupaten Banjar pun harus mengikuti vaksinasi sebagai syarat. Hingga saat ini tambah Liana, sudah sekitar 79 persen guru yang menjalani vaksinasi.
“Sebagian besar belum mengikuti vaksinasi tahap kedua. Memang ada beberapa guru yang dikecualikan untuk mengikuti vaksinasi, tapi harus dibuktikan dengan pemeriksaan dan keterangan dari dokter. Kalau tak ada alasan, guru yang tak divaksin tidak diizinkan ke sekolah karena dianggap bisa membahayakan,” terangnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang berbeda, Kabid Pembinaan SD Shalahuddin Yusuf mengungkapkan banyak orang tua murid yang menyambut gembira pelaksanaan PTMT ini.
“Para orang tua murid menyambut gembira PTMT ini, terutama pada pelajar karena bisa kembali bertemu dengan kawan-kawannya dan di rumah sendiri, banyak orang tua kesulitan mengajar anaknya,” ujarnya.
Pelaksanaan pembelajaran secara daring yang menggantikan Pembelajaran Tatap Muka selama pandemi lanjutnya dianggap kurang efektif, karena banyak orang tua murid yang mengaku kesulitan mengajar di rumah.
“Tapi kalau ada orang tua murid yang ingin tetap pembelajaran secara daring, tetap akan dijalankan. Tergantung dengan keinginan orang tua murid, walaupun disisi lain sekolah tetap jalan dengan PTMT,” tambah Shalahuddin.
Namun pihaknya belum bisa memastikan apakah pada tahun ajaran baru nanti, seluruh sekolah akan melaksanakan PTM seperti sebelum pandemi, terlebih masih banyak pengajar yang belum menjalani vaksinasi.