TERAS7.COM – Kembali diperpanjangnya PPKM yang dilakukan oleh pemerintah sampai tanggal 23 Agustus 2021 berdampak terhadap masyarakat. Karena pembatasan mobilitas yang nyatanya seakan-akan seperti mempersulit dalam mencari rezeki.
Maka dari itu, Komunitas Gerakan Kaos Hitam tergerak untuk terjun langsung melakukan kegiatan aksi sosial bernama Razi Lapar Jilid 2 di Kota Banjarbaru dan Martapura.
Dalam Razia Lapar Jilid 2 ini, ada sekitar 300 paket nasi bungkus yang di bagikan. Hal ini dilakukan karena melihat dampak pandemi saat ini kian hari kian terasa mencekik rakyat bawah.
“Dalam kegiatan ini kami membagikan paket nasi bungkus dengan menyebar paket ini di daerah banjarbaru dan kota martapura,” ujar Presiden Gerakan Kaos Hitam, Wira Surya Wibawa.
Kegiatan yang bertepatan di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 ini menjadi momentum Gerakan Kaos Hitam untuk menyampaikan pesan kepada semua pihak.
Gerakan Kaos Hitam dengan lantang menyampaikan bahwa saat ini rakyat sepenuhnya belum sejahtera, karena pihaknya masih melihat banyaknya angka kemiskinan, daerah yang masih sulit terjangkau listrik.
Selain itu, pihaknya juga menilai saat ini listrik juga semakin mahal, pajak semakin tinggi, dan masih banyak daerah yang tertinggal dalam hal akses jaringan sinyal dan transportasi dan hal hal lainnya.
Ditambah lagi, pihaknya melihat saat ini masyarakat susah mengakses untuk hal kesehatan mereka, terkhusus saat ini adanya kebijakan PPKM saat ini.
“Contohnya seperti oksigen langka, alat kesehatan tidak lengkap, izin kesehatan dipersulit bahkan bantuan Isoman untuk masyarakat tidak terdistribusi dengan merata,” ujarnya.
Hal ini disampaikan pihaknya mengingat Kota Banjarbaru sebagai hot spot penyebaran virus tapi belum dirasakan dampaknya untuk menekan jumlah korban.
“Kami paham tujuan PPKM dilaksanakan untuk menekan angka korban covid-19, Tapi bukan menekan masyarakat yang mencari rezeki dengan halal,” tegasnya.
Dalam kegiatan ini, pihaknya ingin menyampaikan pada pemerintah, agar selalu mengingat dan sadar akan kebijakan PPKM, yang dimana akan menimbulkan dampak untuk masyarakat.
Selain itu, lewat cara ini pula kiranya jadi pertimbangan dalam melakukan kebijakan yang tidak tepat sasaran. Karena menurut pihaknya, saat ini angka positif masih tinggi dan hal ini menimbulkan gejolak di masyarakat apakah perpanjangan PPKM ini solusi efektif.
“Kami harap ada kebijakan lain untuk menanggulangi angka korban spya tidak bertambah dan solusi untuk para pengusaha kecil bisa ber niaga seperti biasa,” tandasnya.
Aksi sosial ini merupakan bentuk protes dari anak muda banjarbaru dan sekitarnya melalui Gerakan Kaos Hitam, untuk menyampaikan pesan lewat sebuah gerakan Razia Lapar agar besatu padu dalam satu tujuan baik untuk membantu masyarakat.