TERAS7.COM – Kontes durian dan pameran buah eksotik 2018 yang diselenggarakan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kalimantan Selatan di Kiram Park, Desa Kiram, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar pada kamis pagi (24/1) ramai dipadati oleh pengunjung.
Selain diadakan kontes durian yang diikuti oleh 113 peserta dari 13 kabupaten/kota se Kalsel, juga diadakan pameran buah eksotik dari masing-masing kabupaten/kota dan yang menarik banyak pengunjung untuk datang adalah makan gratis durian bersama Paman Birin, dimana dibagikan 10 ribu biji durian dan langsung ludes karena antusias pengunjung yang datang.
Salah satu pengunjung, Dadang asal Banjarbaru yang pertama kalinya berkunjung ke Kiram Park ini sangat antusias dengan event kali ini.
“Saya dengar disini kontes durian dan juga ada kegiatan makan gratis buah durian, jadi saya rombongan bersama teman-teman datang untuk datang, tapi terpisah-pisah karena sibuk menyerbu durian yang disediakan gratis,” kata Dadang.
Dadang pun senang dengan keberadaan acara seperti ini dan juga tempat pelaksanaannya yang cukup nyaman dan ramah pengunjung, sehingga ia berharap pada pemerintah agar acara seperti ini bisa dilakukan lagi setiap tahun
Kepala Dinas TPH Kalsel, Syamsyir Rahman mengatakan tahun ini panen durian sangat melimpah sehingga menjadi peluang yang baik bagi Pemerintah Provinsi Kalsel untuk mempromosikan durian asli banua.
“Panen kali ini sangat melimpah sehingga kami tidak tahu berapa jumlah durian yang dihasilkan dan di jual langsung oleh petani. Kalau dulu durian hanya dipasarkan dengan menggunakan sepeda motor dan pick up, tahun ini dijual bahkan hingga memakai truk saking banyaknya. Yang dulu harganya 25 ribu sekarang bisa di dapat hingga harga 10 ribu perbiji, ini potensi yang harus kita gali utamanya melalui kontes durian kali ini,” ujarnya.
Akan tetapi menurut Syamsyir Rahman, durian lokal Banjar walaupun hasilnya sangat melimpah, tapi punya bentuk, ukuran dan rasanya yang beragam, hal ini menjadi sebuah keunggulan dan juga menjadi kekurangannya.
“Secara keragaman jenis kita lebih unggul dan punya kualitas yang tidak kalah dengan Durian Montong dari Thailand dan Musang King dari Malaysia. Tapi durian kita tidak punya durian yang punya keseragaman rasa dan bentuk karena keragaman jenisnya, apalagi durian kita tidak mampu untuk berproduksi secara terus menerus. Dimana akhirnya kita belum bisa memasarkan durian kita hingga ke luar negeri untuk mengenalkan potensi durian lokal kita,” ungkapnya.
Oleh karena itu lanjut Syamsyir Rahman, untuk memaksimalkan potensi durian lokal maka diadakan kontes durian ini untuk menemukan durian unggul agar dapat dilestarikan dan didaftarkan varietasnya ke Kementerian Pertanian.
“Durian kita yang unggul ini belum didukung perkebunan skala luas yang jenisnya seragam. Karena itu ke depan dengan ditemukannya varietas durian yang unggul, kita akan coba membangun perkebunan durian dengan luas hamparan masing-masing varietas durian minimal 5 hektar untuk 1 jenis durian yang sama, dengan itu kita bisa mendapatkan keseragaman rasa dan bentuk serta mampu untuk berproduksi secara terus menerus agar dapat jadi komoditas unggulan Kalsel,” terang Kepala Dinas TPH Kalsel ini.
Syamsyir Rahman pun menambahkan tahun depan Kontes durian dan pameran buah eksotik seperti ini akan diselenggarakan lagi dan akan diperbesar lagi.
“Rencananya tahun depan kita akan melaksanakan kontes kali ini lebih besar lagi dengan skala regional mengikutsertakan peserta dari seluruh provinsi di Kalimantan dan juga mengundang peserta dari daerah lain seperti Provinsi Jambi.
Hal ini pun dibenarkan oleh Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin yang akan memastikan pelaksanaan tahun depan akan jadi lebih baik dan semarak dari yang sekarang.
“Kami akan kembangkan lagi Festival ini dan kami siap jadi tuan rumahnya. Tahun depan kami akan bikin pengunjung tambah ‘beliuran’ karena melihat durian dan juga buah-buahan eksotik yang sangat enak ini,” ujar Paman Birin.
Kontes durian dan pameran buah eksotik 2018 ini yang dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari Niluh Putu Indriyani dari Balai Penelitian Buah Tropika, Tri Susanto dari BPSO TPH dan Aidi Noor dari BPTP memilih durian Si Tapai asal Banjarbaru disusul sebagai pemenang, di susul Si Pengantin juga dari Banjarbaru dan durian Ulang-Ulang dari Hulu Sungai Selatan (HSS).
Sedangkan untuk buah dari keluarga durian lain seperti pampakin, dewan juri memilih Mantuala Batu Hayam dari Hulu Sungai Tengah (HST) sebagai sang nomor satu disusul Mantalua Layoh juga dari HST dan Lay Mardaun dari Kotabaru.
Sedangkan untuk buah-buahan eksotik, dipilih buah Traku asal Balangan sebagai buah terlangka, Kapul Ayam dari Tabalong sebagai buah terunik dan Mundar dari Kabupaten Banjar sebagai buah terenak.
Selain penilaian dewan juri, Paman Birin beserta sang istri Raudhatul Jannah, Sekda Kalsel Abdul Haris Makkie dan Kepala Dinas TPH Kalsel juga memberikan penilaian masing-masing untuk durian yang dicicipi dan menjadi favorit masing-masing.
Paman Birin memilih durian HS asal HST sebagai Favorit, sedangkan ‘Acil-nya’ menyukai durian Hatri asal Balangan, juga Sekda Kalsel memilih durian Jukung Sulanjai asal Tabalong dan Syamsyir Rahman memilih Kamundai Sulanjai asal Tabalong sebagai favoritnya.