TERAS7.COM – Dalam upaya mengurangi ketergantungan pada beras, Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kalimantan Timur mendorong konsumsi pangan lokal melalui berbagai inisiatif.
Salah satu langkah signifikan yang telah diambil adalah penyelenggaraan Festival Pangan Lokal pada tahun 2023. Festival ini bertujuan untuk membangun kesadaran akan kekayaan sumber pangan lokal yang dimiliki Kaltim, yang jauh lebih beragam daripada sekadar beras.
Amaylia Dina, Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPTPH Kaltim, menekankan pentingnya diversifikasi konsumsi pangan.
“Kami ingin masyarakat lebih banyak mengonsumsi pangan lokal. Sebagai contoh, dari tiga kali makan dalam sehari, dua kali bisa dengan nasi dan sekali dengan umbi-umbian,” ucapnya pada hari Minggu.
DPTPH Kaltim juga berupaya meningkatkan kesadaran tentang sumber karbohidrat lain selain beras dan terigu, seperti jagung, ubi kayu, sukun, dan pisang. Selain itu, departemen ini juga mengkampanyekan pengurangan pemborosan pangan, mengingat dampak negatif dari sampah makanan yang berlebihan.
Sampah makanan yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca yang signifikan. Data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim menunjukkan bahwa sampah makanan merupakan penyumbang terbesar sampah di Kaltim, dengan persentase mencapai 51,11%, diikuti oleh plastik, kertas, dan karton.
Dina menambahkan, “Kami mengajak masyarakat untuk tidak berlebihan dalam berbelanja makanan. Mulailah dari diri sendiri untuk menghentikan pemborosan pangan.”
Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk kesehatan lingkungan tetapi juga untuk mempromosikan kemandirian pangan dan menghargai sumber daya lokal yang berlimpah.