TERAS7.COM – Sedikitnya, 560 hektar lahan di Banjarbaru sampai hari ini (2/10) , telah terbakar.
Terbakarnya lahan yang sebagian besar berupa lahan gambut ini, mengakibatkan penanganannya berlipat ganda, selain itu dampaknya juga multi efek.
Selain membuat suhu menjadi lebih panas, asap yang keluar juga bertambah.
BPBD Kota Banjarbaru, meski sudah mendapat bantuan tenaga dari pihak TNI dan Polri serta relawan Damkar, penanganan kebakaran di Kota Berkarakter ini cukup kewalahan.
“Kita (BPBD Kota Banjarbaru) dengan personel lapangan yang berjumlah 10 orang memang sangat terbatas, untunglah kita juga di backup oleh TNI, Polres Banjarbaru dan teman teman Damkar,” ucap Plt Kepala BPBD Kota Banjarbaru, Ahmad Syarief Nizami.
Yang membuat penanangan kebakaran di Banjarbaru menjadi lebih ekstra terang pria yang kerap disapa Nizam ini, adalah titik api yang muncul terkadang tidak hanya siang hari, tapi bisa timbul di malam hari.
“Selain itu, yang terbakar ini kan dilahan gambut, padam bagian atasnya, bagian dalamnya masih membara, inilah yang bisa menimbulkan kebakaran lagi, tidak hanya dititik api semula, tapi bisa ditempat lain, karena sifatnya merambat dari bawah tanah,” terang Nizam.
Seandainya ungkap Nizam, ada hujan 3 hari berturut turut, kemungkinan besar bara api yang berada di bawah tanah bisa padam, dan kebakaran lahan bisa teratasi.
Namun, ia sangat berterima kasih kepada Walikota Banjarbaru, H Nadjmi Adhani, karena terhitung mulai hari ini, SKPD yang ada di Kota Banjarbaru, di instruksikan agar minimal dua pegawainya untuk di BKO (Bawah Kendali Operasi) atau diperbantukan ke BPBD Kota Banjarbaru untuk ikut membantu menangani kebakaran lahan yang terjadi.
“Dengan instruksi beliau (Walikota Banjarbaru), agar setiap SKPD mengirim staffnya untuk ikut piket dalam penanganan Karhutla, adalah sebuah terobosan brilian dan bukti keseriusan Walikota dalam menangani Karhutla di Kota Banjarbaru,” ucap Nizam.
Sementara itu, Walikota Banjarbaru, H Nadjmi Adhani, menegaskan saat Rapat Koordinasi rutin tadi pagi, penanganan kebakaran lahan di Kota Banjarbaru harus menjadi tanggung jawab bersama dengan leading sector BPBD Kota Banjarbaru.
“Jadi tiap SKPD kita instruksikan untuk mem BKO (perbantukan) 2 atau 4orang staffnya ke posko penanggulangan bencana, dalam sehari ada dua SKPD yang kita instruksikan untuk mengirim kesana,” tegas Nadjmi Adhani.
Dengan adanya tenaga tambahan, Nadjmi berharap penanganan Karhutla diwilayahnya bisa lebih efektif lagi.
“Semoga kebakaran lahan ini bisa cepat kita atasi, perlu dukungan semua pihak agar bencana kebakaran ini bisa kita tangani,” ucap Nadjmi Adhani.