TERAS7.COM – Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah diubah dari Perusahaan Daerah (PD) atau Perseroan Terbatas (PT) menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) atau Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda).
Kabupaten Banjar sendiri diketahui memiliki beberapa perusahaan daerah yang dalam waktu dekat harus diubah, diantaranya adalah PDAM Intan Banjar dan PD Baramarta yang akan diubah menjadi Perseroda, sementara PD Pasar Bauntung Batuah akan berubah menjadi Perumda.
Ketua Komisi II DPRD Banjar, Pribadi Heru Jaya, usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama PD Pasar Bauntung Batuah mengatakan, sesuai dengan peraturan tersebut, maka pertama yang diubah dan disusun adalah direksi, kemudian istilah pengawas akan diubah menjadi komisaris.
“Namun, kita yang kita tekankan kembali kepada PD Pasar bahwa kalau memang menjadi Perumda akan lebih profesional dan memberikan kontribusi tak hanya kepada PAD, tapi kontribusinya juga bisa mengubah wajah pasar yang ada ini menjadi lebih baik dan nyaman,” pintanya.
Karena kalau misalnya pasar ini dikelola seperti ini saja, maka kenyamanan orang saat berbelanja kata Heru akan terganggu, sehingga tergerus oleh pasar online dan akhirnya pengunjung tidak akan datang kembali.
“Maka pada RDP kami tanyakan kepada pihak PD Pasar, apakah mampu mengubah perwajahan pasar ini menjadi lebih baik? Karena harapan pedagang pasar ini juga ingin ada banyaknya pembeli,” katanya.
Menurut Heru, hal inj memang ada PR yang sangat luar biasa dan memang kita tekankan kepada PD Pasar agar pihaknya mampu untuk berbuat ini.
“Sebenarnya tidak populer ya menata pasar, karena berhadapan dengan masalah. Tapi itu justru harus dilakukan, sebab kita ingin memberikan pelayanan, Pelayanan bukan hanya kepada pedagang akan tetapi kepada pembeli juga,” jelasnya.
Agar wajah baru di pasar bisa diwujudkan dengan baik menurut kata Heru, ada baiknya pihak ketiga turut dilibatkan sehingga dapat bekerja lebih profesional.
“Ajak pihak ketiga juga agar turut andil dalam pengembangan pasar tersebut terutama pelayanan kepada pedagang dan pembeli. Apabila susunya tertata rapi dan luas, maka pengunjung pasti banyak datang, akhirnya kan diuntungkan,” sebutnya.
Heru menambahkan jika pihak PD Pasar tidak mencapai target pendapatan PAD bukan berarti mereka tidak berhasil, tapi kalau PD Pasar berhasil mengubah profil pasar menjadi lebih baik, hal tersebut menurutnya juga sebuah kontribusi besar.
“Karena itu bagian pelayanan dan pastinya itu akan menjadi profil kabupaten,” ujarnya.
Meskipun PAD tidak tercapai, dengan adanya kontribusi tersebut tentu tidak masalah. Kami juga akan mendukung untuk pengembangan pasar ini, seperti membantu menata tempat pasar tersebut hingga ke Lorong-lorongnya.
“Kita akan bantu dan berikan masukan. Bagaimana pengaturan drainase dan lain sebagainya. Sehingga kenyamanan orang saat berbelanja itu tercipta. Apabila itu sudah tercipta, tentu juga akan memberikan kontribusi kepada peningkatan penargetan kepada masyarakat pedagang,” paparnya.
Sementara itu Direktur PD PBB Banjar, Rusdiansyah mengatakan pihaknya sangat berharap perubahan PD PBB dapat menjadi Perumda, bisa secepatnya terealisasikan.
Walaupun berubah bentuk menjadi Perumda, pemegang kepemilikan aset atau pun penyertaan modal perusahaan ini tak berubah karena murni dari Pemerintah Kabupaten Banjar.
Rusdiansyah juga menanggapi dengan baik permintaan Komisi II DPRD Kabupaten Banjar saat menggelar RDP untuk merubah wajah pasar.
Ia juga mengatakan, selain mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD), pihaknya juga akan berusaha mengutamakan kepada pelayanan, baik itu pelayanan kepada pedagang dan pembeli.
“Wajah baru yang diminta agar terwujud akan kita usahakan agar pasar kita nantinya akan lebih tertata rapi, teratur dan terlihat bagus. Hal ini juga akan berimbas kepada PAD kita nantinya. Insyaallah akan terealisasikan,” katanya.
Meskipun saat ini perekonomian menjadi lesu di tengah pandemi Covid-19, ditambah adanya bencana banjir yang terdampak kepada pasar di Kabupaten Banjar, Rusdiansyah berjanji akan selalu berupaya semaksimal mungkin bagaimana kita caranya meningkatkan kembali perekonomian pedagang melalui sarana prasarana dan infrastruktur yang lebih baik kedepannya.