TERAS7.COM – Pemerintah Kota Banjarbaru siapkan 28 miliar untuk penanganan kesehatan, ekonomi dan penyediaan jaring pengaman sosial, paska terjadinya pandemic covid-19 di Banjarbaru yang bersumber dari APBD.
Disampaikan Kepala Bagian Humas dan Protokola Pemerintah Kota Banjarbaru Dedi Soetoyo, saat teleconference bersama awak media yang bertugas di Kota Banjarbaru, pada Kamis (16/04).
Pandemi covid-19 yang terjadi di Kota Banjarbaru yang mana telah ditetapkan juga Banjarbaru sebagai Zona Merah, Pemerintah Kota Banjarbaru telah menyiapkan anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020 sebanyak 28 miliar, yang mana akan digunakan untuk kebutuhan dan keperluan dibidang kesehtan, ekonomi dan penyediaan jaring pengamanan sosial.
Pria yang akrab disapa Dedso melanjutkan, selain APBD, Pemerintah Kota Banjarbaru lewat Gugus Tugas Covid-19 juga ada sumber bantuan lain dari Provinis untuk peralatan seperti APD, alat Rapid test, termasuk kerjasama dengan Kesehatan provinsi banyak lokasi-lokasi karantina yang disediakan oleh pemerintah provinsi Kalimantan Selatan di Kota Banjarbaru.
“Sementara untuk CSR yang masuk ada dari Bank Kalsel, yang mana sudah didistribusikan, kemudian besok akan diterima dari Zahra minimarket sebanyak 300 paket bantuan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk penggunaan APBD ada mekanisme yang sudah diaturan dan mengikat, sedangkan dana lain seperti CSR yang masuk ke tim Gugus Covid-19 Kota Banjarbaru, dimana diterjemahkan untuk didistribusikan, seperti pembagian APD dan alat cuci tangan, kemudian bantuan untuk tuna netra dan masyarakat lain.
“Itu sudah kita laksanakan dan sedang berjalan,” jelasnya.
Ia melanjutkan untuk bantuan sosial, berdasarkan dari data terpadu kesejahteraan sosial Kota Banjarbaru ada 10.853, sedangkan yang sudah dibantu lewat Program Keluarga Harapan (PKH) sejumlah 7.294, sisanya ialah warga lain yang rentan miskin imbas pandemi covid-19, yang mana terus dilakukan pendataan seperti warga disabilitas, tuna netra, supir angkutan umum, mualaf center dan juru parkir yaitu sebanyak 497 orang dan ini masih terus berkembang seperti UMKM, pedagang yang terdampak pandemi covid-19.
“Direncanakan masyarakat yang terdampak ini akan disalurkan bantuan sosial, karena bansos ini bentuknya barang, ini masih dalam tahap penggodokan,” terangnya.
Ia menambahkan, tim Gugus Covid-19 sudah berdiri dan dibentuk hingga ditingkat kelurahan, RT dan RW, yang mana cukup efektif, mereka melakukan pendatangan warga baru yang masuk, mendata orang sakit, memantau orang miskin yang terdampak covid-19.
“Ini sedang berjalan dilapangan, data ini masuk ke kelurahan dan akan digodok di tim Gugus Tugas Covid-19 Kota,” pungkasnya.