TERAS7.COM – Sebagai upaya untuk terus melestarikan budaya dan menjadikan nilai tradisi sebagai pengalaman pembelajaran bagi masyarakat Kalimantan Selatan masa kini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisara (Disbudpar) Kabupaten Banjar kembali menggelar Festival Pesona Pasar Terapung Lok Baintan Tahun 2019.
Bertempat di bawah jembatan Desa Sungai Pinang Kecamatan Sungai Tabuk, ratusan perahu jukung pasar terapung menjadi pemandangan yang menakjubkan, pada Minggu pagi (17/11).
Tradisi budaya ratusan tahun milik masyarakat Banjar ini, hingga kini masih bertahan, mampu menarik ratusan hingga bahkan ribuan wisatawan, baik lokal nasional maupun manca neraga, untuk mengenal nilai-nilai pasar tradisional asal dan asli Lok Baintan.
Bupati Kabupaten Banjar KH Khalilurrahman mengatakan, sejak dulu sepanjang sungai martapura pasar terapung sudah menjadi bagian hidup masyarakat, tempat perputaran ekonomi masyarakat se Kalimanatan Selatan, namun seiring berjalannya waktu tradisi budaya kita ini perlahan berkurang.
“Namun karena perkembangan zaman sekarang ini, banyak yang mengubahnya menjadi warung yang diletakan di depan rumahnya, sehingga orang pembeli sudah bisa datang kerumah tanpa harus kesungai lagi,” ujarnya kepada sejumlah awak media saat berada di atas perahu.
Untuk menjaga keaslian tradisi budaya Banjar, menurut Bupati yang sudah menjabat empat tahun lebih ini, lewat kegiatatan yang digagas oleh Disbudpar Kabupaten Banjar, Festival Pesona Pasar Terapung Lok Baintan diadakan setiap tahunnya, bisa terus mempertahankan warisan leluhur, sekaligus menjadikan pusat wisata Kalimantan Selatan.
Ia menambahkan, sejak awal pasar terapung itu berada di sungai martapura Lok Baintan Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, sehingga keasliannya pun pasar terapung adalah milik Kabupaten Banjar, Bukan milik Kota Mandya Banjarmasin.
“Sejak dulu pasar terapung itu ada di Lok Baintan milik Kabupaten Banjar, bukan Kota Madya (Banjarmasin),” tegasnya.
Festival Pesona Pasar Terapung Lok Baintan 2019 ini juga diisi dengan beragam perlombaan, seperti Tanglong Jukung, Jukung Hias Tradisional, Penampilan Pormasi Jukung, Lomba Photografy dan Penampilan Seni Budaya Khas Kabupaten Banjar.
Norhayati (65) peserta lomba tanglong jukung yang berhasil meraih juara 1 mengatakan, menjadi pedagang pasar terapung sudah ia lakoni sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan masih ia lakukan hingga saat ini.
Ia juga mengatakan, pasar terapung dulu dan kini memang telah mengalami perubahan, yakni jumlah pedagang pasar terapung yang berkurang dan juga masyarakat pembeli barang dagangan pasar terapung yang tidak seramai zaman dulu.
Namun, dengan adanya kegiatan ini, Norhayati berharap bisa terus dilaksanakan dan diadakan setiap tahunnya.
“Acara ini bagus, harapan saya ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun,” tutupnya sembari membawa pulang uang tunai sebesar 4 juta rupiah dan tropi penghargaan dari panitia.