TERAS7.COM – Musim kemarau panjang yang terjadi Kabupaten Banjar selama beberapa bulan belakangan nampaknya akan berakhir.
Hal ini ditandai dengan turunnya hujan yang cukup deras di Kota Martapura dan sekitarnya Selasa siang (12/11).
Hujan yang dimulai pada kira-kira pukul 1 siang ini berlangsung hingga kurang lebih selama 20 menit, namun intensitasnya yang cukup tinggi membuat bumi Serambi Mekkah ini berbeda dari biasanya.
Genangan air di pinggir jalan dan hawa yang sejuk usai hujan deras disertai mendung yang bulan-bulan tidak terjadi membuat kota Martapura menjadi tak sepanas biasanya.
Salah satu warga Komplek Asabri desa Sungai Sipai Martapura, Yoga (21) kepada Teras7.com mengungkapkan dirinya cukup senang dengan terjadinya hujan deras ini.
“Alhamdulillah penantian kita beberapa bulan akhirnya datang. Hujan deras yang mengguyur kota Martapura membuat hawa panas yang terjadi berganti jadi dingin,” ujarnya.
Hujan deras yang terjadi kali ini lanjut Yoga dapat mengurangi krisis air bersih yang sempat terjadi di tempat tinggalnya.
“Beberapa minggu yang lalu sempat terjadi kekurangan air karena beberapa sumur milik warga kering. Mudahan tak terjadi kekeringan lagi,” harapnya.
Turunnya hujan deras juga membuat Rizki Fadillah (22) warga Martapura yang lain juga turut gembira.
“Kita bersyukur akhirnya hujan turun. Sepertinya ditempat kita yang telat turun hujan, di daerah lain sudah turun hujan,” terangnya.
Kemarau yang terjadi beberapa waktu yang lalu lanjut Rizki Fadillah cukup menyulitkan warga untuk mendapatkan air bersih.
“Seperti di Mandiangin Karang Intan, warga di sana sempat kesulitan mendapatkan air bersih karena banyak sumur mereka kering. Untung ada bantuan penyaluran air bersih dari salah satu perusahaan air minum yang ada disana, jadi masyarakat semakin terbantu,” jelasnya.
Rizki Fadillah berharap musim kemarau panjang yang sempat terjadi ini usai berganti dengan musim hujan.
“Semoga kemarau panjang selesai dan kita memasuki musim hujan. Tapi juga kita harus bersiap, karena memasuki musim hujan artinya banjir bisa kembali terjadi,” ungkapnya.