TERAS7.COM – Otodidak pria asli Martapura Kalimantan Selatan kelahiran 35 tahun yang lalu, taklukan pembenihan ikan lele secara alami dan raup keuntungan ratusan juta rupiah.
Muhammad Zauji alias Ozi menceritakan di kolam pembenihan yang berada di Desa Cindai Alus Martapura,tidak ada yang sulit kalau kita mau mencoba.
Tidak ada kawin suntik tapi semuanya dilakukan dengan alami dari induk lokal hasil persilangan yang berjumlah 300 ekor.
Saya gunakan pemijahan alami tidak ada kawin suntik hormon, sehingga kualitas dari benihnya sangat bagus,” tegasnya.
Kegagalan demi kegagalan pada tahapan pembenihan ikan lele sering dijumpai tapi dengan ketekunan dan mental yang kuat akhirnya bisa dilewati.
“Kunci utama pembenihan ikan lele adalah memahami teknik budidaya pembenihan ikan lele, cuaca dan lingkungan sekitar serta memiliki mental seorang pengusaha,” terangnya.
Kolam yang ada sekarang adalah 49 yang terdiri 19 untuk lele, 18 untuk gurame dan 7 kolam bundar, serta sisa tanah yang ada akan ditambah lagi untuk ikan patin, dengan kerja kerasnya tidak sedikit keuntungan yang diraih dan rintangan selalu ada di depan.
Kepercayaan kepada konsumen, serta kualitas dari benih yang dia miliki sudah teruji manakala, pengiriman yang diluar dugaan ada kendala dijalan, akhirnya waktu sampai 26 jam ke tujuan padahal ketahanan oksigen hanya 8 jam saja.
“Saya waktu itu sudah khawatir karena perjalan pengantaran benih lele terkendala dijalan, tapi Alhamdulillah benih lele sampai ketempat tujuan dan masih bertahan karena kualitasnya sangat baik,” paparnya.
Ozi mengaku bermodal pendidikan hanya paket tidak ada pengetahuan dasar tentang budidaya perikanan semua didapat dari otodidak itu tidak membuat menyerah untuk terus mencoba dan belajar lagi.
“Saya tidak ada basic perikanan, apalagi sekolah perikanan tetapi berawal dari otodidak dan keinginan, kegagalan dan kegagalan dalam satu tahun itu selalu ada, saya terus mencoba dan mencoba sampai akhirnya menemukan sistem yang baik,” tegasnya.
Dengan posisinya sekarang tidak lantas membuat Ozi jumawa dan pelit ilmu,dia siap membantu petani dan siapa saja menjalin kemitraan bagi yang serius belajar dan mau berusaha.
“Silakan datang yang mau belajar ke kolam langsung tidak dipungut biaya apapun,kalau siap kolam dan pakannya akan saya berikan benih lele gratis dan saya siap mendampingi, saya siap membeli lagi lele dengan harga pasar,” katanya.
Ozi mengaku menjadi pegawai disalahsatu instansi pemerintah tapi seiring waktu berjalan untuk menunjukkan sebuah profesionalisme, pada awal tahun 2021 mengundurkan diri untuk lebih fokus pada usaha benih lele yang ditekuninya.
“Selama kedua kaki ini berjalan bisa beriringan saya akan terus berusaha tetapi bila tidak bisa saya akan memilih salah satunya, saya berfikir bagaimana supaya dapur bisa terus mengepul,” terangnya.
“Waktu itu uang disaku hanya Rp.10.000,-, bingung untuk beli makan atau beli pakan ikan, akhirnya beli pakan ikan dan sisanya beli mie 2 bungkus,” kenangnya.
Dibalik kegagalan pasti ada hasil yang manis,dukungan orang tua,keluarga dan orang terdekat untuk mencapai semua target yang ingin dicapai dan bisa melewati masa masa sulit dengan tenang.
“Pesan orang tua selalu saya ingat,jangan kita menyerah kalau menyerah berarti kita sudah tamat,” pungkasnya. (T7-Cepi)