TERAS7.COM – Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu atau Posyandu merupakan kegiatan swadaya masyarakat untuk menyediakan pelayanan kesehatan dasar ini sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia sejak perkembangannya diprakarsai oleh Presiden Soeharto pada tahun 1984.
Masyarakat sendiri secara sukarela bekerja menjadi kader untuk mengelola Posyandu berbasis komunitas dan melaksanakan pelayanan dibantu oleh petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan setempat dengan penanggung jawab Kepala Desa.
Kader Posyandu memberikan panduan kesehatan bagi ibu hamil dan ibu menyusui serta memberi vaksinasi dan makanan suplemen kepada bayi dan balita, sekaligus menjadi media deteksi dini pada kasus-kasus malagizi dan kekurangan gizi pada bayi dan balita.
Untuk meningkatkan kemampuan kader-kader Posyandu yang ada di Kabupaten Banjar, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) mengadakan Pelatihan System Informasi Posyandu (SIP) selama sehari pada selasa (16/4) di Aula Barakat, Kantor Bupati Banjar, Martapura.
Pelatihan System Informasi Posyandu (SIP) yang dibuka oleh Ketua TP PKK Kabupaten Banjar, Hj. Raudhatul Wardiyah ini diikuti oleh 40 orang kader Posyandu dari 20 kecamatan se Kabupaten Banjar.
Raudhatul Wardiyah menyambut baik penyelenggaraan Pelatihan Sistem Informasi Posyandu untuk para Kader Posyandu di Kabupaten Banjar ini
“Posyandu merupakan salah bentuk pelayanan pos kesehatan terdepan bagi masyarakat, yang harus terus berjalan aktif dan maksimal karena memiliki peran penting untuk mempersiapkan generasi emas yang sehat dan cerdas,” katanya.
Ia berharap melalui Pelatihan Sistem Informasi Posyandu dapat meningkatkan kemampuan Kader-Kader Posyandu di Kabupaten Banjar, agar lebih handal terutama dalam hal penyusunan laporan data kegiatan posyandu secara tepat, cepat dan aktual.
“Dengan tersusunnya data-data tersebut, diharapkan dapat menjadi acuan bagi Kader Posyandu untuk memahami kondisi permasalahan yang terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan Posyandu dilaksanakan. Jadi saya minta manfaatkan kegiatan ini dengan baik, serta ikuti hingga tuntas dan selesai,” ujar Raudhatul Wardiyah.
Kepala Dinas PMD Kabupaten Banjar, H. Aspihani mengatakan pelatihan yang dilaksanakan Dinas PMD ini selain bertujuan untuk memberikan pelatihan mengenai sistem informasi, juga untuk mendorong inovasi kader Posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan.
“Kita berharap setelah mengikuti pelatihan ini mereka memiliki inovasi dalam pelayanan. Misalnya di salah satu desa, mereka melakukan inovasi pada timbangan bayi, mereka bikin seperti pesawat terbang. Jadi bayi-bayi yang ditimbang disana merasa kerasan karena seakan-akan naik pesawat,” ungkapnya.
Inovasi yang dilakukan ujar Aspihani pada hakekatnya membuat apa yang tidak ada menjadi ada atau bila tak mampu minimal melalui metode ATM atau amati, tiru dan modifikasi.
“Misalnya dalam kasus timbangan tadi, bisa dimodifikasi dengan bentuk perahu jukung,” singkat Aspihani.
Untuk memacu inovasi tersebut, Aspihani mengatakan sudah diadakan lomba untuk memberikan penilaian bagi Posyandu tingkat Kabupaten.
“Mulai 2019 lomba tersebut sudah ada, tapi penilaiannya dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, sementara itu kami hanya memberikan pembinaan saja. Tapi antar SKPD kita harus bersinergi karena lomba ini ada peringkat dan juaranya,a akan membawa nama baik bagi Kabupaten Banjar,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu kader Posyandu yang mengikuti pelatihan ini, Martini (43) asal Desa Rantau Bujur, Kecamatan Telaga Bauntung mengungkapkan ia antusias mengikuti pelatihan ini.
“Saya diutus oleh desa untuk mengikuti pelatihan, jadi bisa belajar dan mengetahui apa dan bagaimana posyandu harus dikelola karena pengelolaan kami selama ini biasa-biasa saja,” ucap Martini.
Ia berharap setelah mengikuti pelatihan ini bisa membawa perubahan bagi Posyandu di desanya ke arah yang lebih baik.
“Alhamdulillah posyandu ditempat kami sudah berjalan seperti basa setiap bulan. Tapi kami ingin menggali lebih supaya lebih baik, apalagi kami tadi dijelaskan mengenai pelayanan tujuh meja. Ke depan usai pelatihan ini kami minta anggaran ke desa untuk pelatihan kader posyandu yang lain,” terangnya.