TERAS7.COM – Guna pencegahan, penanganan dan menjalankan program Nasional terkait Stunting, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Balangan sosialisasikan Stunting melalui duta Generasi Berencana (GenRe), Rabu (18/11/20).
Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan anak terganggu akibat kekurangan nutrisi dalam jangka waktu yang lama. Gizi buruk penyebab stunting pada anak ini bisa diakibatkan gizi buruk pada ibu maupun pada anak dalam masa vital tumbuh-kembangnya.
Melalui Duta GenRe, DPPKB Kabupaten Balangan berharap edukasi terhadap remaja-remaja dapat ditingkatkan dengan menyebarkan informasi dan sosialisasi Kesehatan Reproduksi untuk menghindari seks PraNikah, pernikahan dini,serta menghindari bahaya Stunting.
Dikatakan oleh Ernawati selaku Kepala Bidang (Kabid) Keluarga Berencana (KB) DPPKB Kabupaten Balangan, melalui pendekatan secara sebaya menurutnya lebih efektif dan efisien dilakukan.
“Melalui usia sebaya, biasanya anak muda atau remaja lebih mudah untuk mengatakan permasalahannya, sehingga melalui pergaulan dengan remaja yang baik, diharapkan mampu memberikan solusi yang baik pula, tetapi sebaliknya jika memberikan curhatan hati mereka kepada orang yang salah,” kata Ernawati.
Hari Ini pula kami membekali para duta GenRe tentang kesehatan reproduksi bagi remaja. Terkait hal ini dengan Stunting adalah usia pernikahan yang layak bagi reproduksi mereka.
Mereka yang menikah di usia yang telah siap perempuan 21 tahun dan lelaki 25 memiliki potensi kurangnya terkena bahaya Stunting, dan sebaliknya jika kurang dari usia tersebut khususnya perempuan memiliki bahaya stunting yang lebih besar.
Jika menikah dibawah usia 21 tahun bagi perempuan kami anjurkan untuk menunda dulu punya anak dengan gunakan alat kontrasepsi seperti pil atau suntikan, menikah usia dibawah 21 tahun organ tubuh wanita tersebut belum siap untuk dibuahi atau mengandung.
“Kalau pria sendiri kenapa kami menghimbau untuk usia 25, diharapkan sudah memiliki pemikiran yang siap sudah lebih dewasa, dan mampu menghidupi keluarganya sehingga kecukupan khusus gizi pada anak dapat terpenuhi,” cetusnya.
Nantinya melalui duta GenRe mereka akan mensosialisasikan terkait Stunting ini di lingkungan masyarakatnya.
Kami pula menghimbau bagi anak muda yang ingin menikah muda agar bisa mematangkan usianya sehingga semua nya telah siap.
Sementara itu di sampaikan oleh Liha, bahwasanya memang benar kalau teman sebaya lebih berpengaruh dalam sikap dan perilaku remaja.
“Ibaratnya anak rema jauh lebih senang curhat, kepada teman sebayanya, ketimbang orang tua. Karena kalau ke orang tua biasanya mereka takut, atau malu untuk mengungkapkannya,” tutur Liha.
Nantinya melalui duta GenRe dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-Remaja) DPPKB Kabupaten Balangan, dapat mengedukasi remaja khususnya tentang bahaya Stunting.
Diharapkan melalui peranan kami semua, mampu mengurangi angka Stunting di Kabupaten Balangan khususnya.