TERAS7.COM – Embung Cempaka yang dibangun sekitar tahun 2017 silam, kondisinya kini sangat memprihatinkan. Selain akses jalannya terbilang sulit, di sekeliling embung juga ditumbuhi semak belukar yang lebat, sehingga menegaskan kesan ketidakrawatan.
Sebelumnya, embung tersebut digadang-gadang warga setempat selain sebagai pengganti daerah resapan air saat musim penghujan serta wadah stok air baku sangat kemarau panjang, juga dapat dijadikan sebagai alternatif destinasi wisata di Kota Banjarbaru.
Nur Aisah, salah seorang warga sekitar menyampaikan, terhentinya kelanjutan pembangunan embung ini sekitar setahun lebih menjadi tanda tanya bagi masyarakat sekitar. Berdasarkan pengakuannya, hingga saat ini, warga tidak menerima terkait kepastian kapan pembangunan embung ini berlanjut.
Ia menceritakan pada masa awal-awal pembangunannya, akses ke lokasi embung sangatlah mudah, sehingga hampir setiap hari banyak warga yang berdatangan ke sana.”Dulu, saya juga sering mendatangi embung itu, namun kini kondisinya tidak terawat lagi” ujar Nur Aisah.
Bila embung itu diselesaikan pengerjaannya, Nur Aisah menambahkan, diharapkan dapat menambah perputaran ekonomi di kawasan Cempaka, seperti pengelolaan parkir dan juga dengan berdirinya warung-warung ketika menjadi kawasan wisata.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi kepada dinas terkait, Kepala Seksi Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Banjarbaru Ahmad Rijani mengatakan, Embung Cempaka itu bukan tidak terawat, tapi akan dirawat. Adapun dana perawatan embung itu hanya bersifat insidentil atau saat dalam keadaan urgent baru dilaksanakan perawatan.
“Jadi, bilamana secara fungsional masih berfungsi, maka embung tidak perlu dilakukan perawatan,” terangnya.