TERAS7.COM – Kegiatan Bimbingan Teknis Tahap I Gerakan Menuju 100 Smart City, yang dilaksanakan Dinas Kominfo Kota Banjarbaru bekerjasama dengan Bappeda Kota Banjarbaru bertempat di Aula Gawi Sabarataan kota Banjarbaru pada, Rabu (04/07).
Kepala Dinas Kominfo Kota Banjarbaru Johan Arifin mengatakan, bahwa maksud dan tujuan dari kegiatan Bimbingan Teknis ini adalah untuk menindaklanjuti tahapan dari penyusunan master plant Smart City. Kota Banjarbaru adalah salah satu kota yang terpilih dari 50 Kabupaten/Kota yang teleh diseleksi pada bulan Maret 2018 kemaren.
Johan juga menginformasikan kepada Dewan Smart City bahwa sebelumnya telah dilaksanakan pertemuan dan sosialisasi internal. Waktu pelaksanaan Bimtek selama dua hari bertempat di Aula Gawi Sabarataan Kota Banjarbaru.
Nicodemus Simu SE MM menyampaikan tentang Smart City yang merupakan suatu konsep kota cerdas yang dirancang guna membantu berbagai hal kegiatan masyarakat, terutama dalam upaya mengelola sumber daya yang ada dengan efisien, serta memberikan kemudahan mengakses informasi kepada masyarakat, hingga untuk mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya.
“Bimtek ini tidak hanya sekali tapi akan ada bimtek 1, 2, 3 dan 4 dan diteruskan dengan MoU bersama dan kemudian baru kepala daerah yang melanjutkan penandatanganan dengan Kementerian Kominfo,” ujar Nicodemus.
Ia melanjutkan, Kemajuan teknologi saat ini harus bisa kita manfaatkan optimal, baik dalam meningkatkan pelayanan publik maupun untuk mengakselerasi potensi yang ada di daerah.
Untuk memilih Kabupaten/Kota menuju 100 Smart City ini, pemerintah pusat memperhitungkan berbagai parameter.
Contohnya adalah kemampuan keuangan daerah, daftar Kabupaten/Kota berkinerja tinggi, indeks kota berkelanjutan, serta indeks kota hijau.
Pemerintah juga memasukkan faktor dimensi pembangunan sektor unggulan, dimensi pembangunan pemerataan dan kewilayahan, dan nawacita agar program ini merata di seluruh penjuru Indonesia.
Gerakan menuju 100 Smart City juga mewajibkan tiap daerah untuk membuat program yang segera dirasakan masyarakat.
Program quick win ini diharapkan bisa memberi gambaran kepada masyarakat mengenai efektivitas program Smart City, sehingga masyarakat terdorong untuk membantu pemerintah daerah mewujudkan smart masterplan yang telah disusun.
Oleh karena itu, bimbingan teknis ini dilaksanakan selain untuk menambah pemahaman kita sekaligus juga untuk meyamakan persepsi kita semua akan pentingnya mewujudkan kota cerdas.
Terwujudanya Smart City tentunya akan mempermudah masyarakat dalam rangka mencari solusi cerdas terhadap berbagai permasalahan yang ada.
Contohnya kualitas pelayanan publik, manajamen limbah, manajemen air, manajemen energi, maupun mobilitas publik. Dan kunci kesuksesan terwujudnya kota cerdas ini adalah kepemimpinan.
“Artinya sebelum kita mewujudkan kota cerdas, perangkat pemerintahannya beserta seluruh stakeholders, sebagai penggerak roda kepemimpinan daerah serta sebagai pemegang kebijakan dan regulasi, harus smart terlebih dahulu, sehingga setelah sosialisasi ini kita semua dapat segera menginformasikan pemahaman yang didapat di unit kerja masing-masing dan segera susun rencana, agar kita dapat menyamakan langkah dalam mempersiapkan daerah dan masyarakat kita untuk bersama mewujudkan kota cerdas,” terangnya.
Menurutnya, pada tahun 2045, diperkirakan 82,37% penduduk indonesia akan tinggal di perkotaan. Untuk menjawab permasalahan sekaligus memanfaatkan potensi ini secara efektif, pemeritah daerah harus bisa memanfaatkan teknologi.
Kondisi ini diperkuat dengan hasil survei tahun 2017, dimana pengguna internet mengalami peningkatan menjadi 143,26 juta jiwa, 54,68% dari total populasi penduduk Indonesia yang mencapai 262 juta jiwa.
“Jadi dari tahun ke tahun kemajuan teknologi menjadikan masyarakat kita semakin melek teknologi, sehingga kita patut mengimbangi kemajuan ini dengan memanfaatkan teknologi untuk berinovasi di setiap sektor pembangunan. Mewujudkan kota cerdas adalah pilihannya,” tambahnya.
Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan didampingi Wakil Ketua DPRD Banjarbaru Wartono saat menyerahkan cinderamata kepada Nicodemus Simu SE MM.Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya sekaligus membuka.
Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan dalam kesempatannya juga menyampaikan, bahwa bimbingan teknis ini sangat penting bagi semua dalam upaya memajukan dan memodernisasikan masyarakat dan daerah kita masing-masing di masa mendatang.
Karena perkembangn zaman beserta kemajuan teknologinya harus di sikapi dengan baik dan benar, sehingga berdampak positif.
“Pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika telah mencanangkan gerakan 100 Kota Smart City dimana untuk tahun 2017 lalu telah ditetapkan 25 Smart City. Dan di 2018 akan diperluas di 75 kota. Penerapan konsep Smart City dimaksudkan juga agar pemerintah daerah mampu memberikan pelayanan berkelanjutan, efektif serta dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan kehidupan masyarakat dan mengutamakan kearifan local,” pungkasnya.
Turut juga hadir Sekdako Banjarbaru Drs H Said Abdullah MSi, Prof Dr Ir H Gusti Muhammad Hatta MS, para Asisten, GMC plus Kota Banjabaru, Kepala SKPD, Camat, Lurah Forum RT/RW se Kota Banjarbaru serta undangan lainnya.