TERAS7.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Banjar masa bakti 2020-2025 akhirnya resmi dilantik pada Kamis (17/3/2022).
Pelantikan yang dipimpin Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Selatan Sahbirin Noor ini dilaksanakan di Kebun Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Banjar H. Rusli di Jalan Banua Praja Utara, Kelurahan Cempaka, Kota Banjarbaru
Total ada 65 orang anggota DPD Partai Golongan Karya Kabupaten Banjar dengan Ketua H. Rusli dan Sekretaris Chairil Anwar yang dilantik.
Usai dilantik, Ketua DPD Partai Golongan Karya Kabupaten Banjar H. Rusli mengatakan pihaknya akan berfokus menyusun strategi menghadapi Pemilu Legeslatif 2024 mendatang.
Target pada 2024 mendatang ujar salah satu pengusaha tambang di Kabupaten Banjar ini adalah merebut kembali jumlah kursi di DPRD Kabupaten Banjar seperti pada pemilu 2014 yang lalu.
“Target kita tak muluk-muluk, paling tidak 13 kursi di DPRD Kabupaten Banjar bisa kembalikan lagi seperti Pemilu 2014, begitu saja,” katanya.
Karena pada Pemilu Legeslatif tahun 2019 yang lalu, capaian suara Partai Golkar menurun sehingga hanya mampu mengantongi 8 kursi.
Sehingga lanjut H. Rusli, akan ada perubahan sistem di kepartaian dan akan dilakukan konsolidasi hingga ke kecamatan dan desa untuk mencapai target tersebut.
“Ini merupakan pekerjaan rumah bagi kami untuk menghadapi pilkada tahun 2024 yang akan datang. Kami berharap kami juga bisa kembali untuk menduduki ketua DPRD Kabupaten Banjar,” sambungnya.
Selain itu pihaknya lanjut H. Rusli juga akan mencoba mengurai permasalahan internal DPD Partai Golkar yang sempat terjadi.
“Terkait permasalahan internal kemarin, kan sudah di putuskan mahkamah partai, jadi sudah sah. Tapi kemudian kan digugat lagi ke pengadilan dan ditolak, jadi bukan melawan kita saja, tapi juga keputusan dari pusat,” katanya.
H. Rusli menambahkan pihaknya mempersilahkan jika masih ada yang menggugat, pihaknya akan tetap berjalan dan jika ada jalan keluar dari permasalahan tersebut akan ditindaklanjuti.
“Permasalahan itu juga tak akan mengganggu Pemilu 2024 nanti, karena kan sempat ada permasalahan kepengurusan di Pusat, tapi tak mengganggu, apalagi yang ini, hanya masalah kecil,” tutupnya.