TERAS7.COM – Memasuki 9 Rajab 1442 Hijriyah, Senin (22/02/2021), Wakil Bupati Barito Kuala (Wabup Batola) H Rahmadian Noor menghadiri Peringatan Isra Mi’raj di Desa Banyiur Kecamatan Anjir Pasar.A
cara yang berlangsung di Langgar Baiturrahman ini sekaligus dalam rangka Haul ke-16 Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani alias Guru Sekumpul.
Peringatan yang menghadirkan penceramah Habib Muhammad Zaki dari Kapuas ini juga dihadiri Camat Anjir Pasar Ahmad Husaini, jajaran forkopimcam, Kades Banyiur M Zamzami beserta berbagai lapisan masyarakat.
Wabup Batola H Rahmadian Noor menyatakan, kehadirannya di peringatan kali ini nyaris tak bisa lantaran berbagai kesibukan yang berbarengan. Namun mengingat pertimbangan memenuhi hajat masyarakat sehingga tetap diupayakan untuk datang.
Terkait pelaksanaan Isra Miraj, di hadapan berbagai lapisan masyarakat, khususnya jemaah Majelis Zikir Tujuh Laksa, wabup mengajak masyarakat memanfaatkan momentum penuh mulia Isra Mi’raj dengan bersyukur dan memperbanyak berdoa di samping tetap menjalankan kewajiban ibadah kepada Allah terutama shalat lima waktu.
Di kesempatan peringatan wabup juga menyinggung masalah Covid-19. Ia menyatakan keberadaan virus corona masih gencar penyebarannya di tengah-tengah masyarakat. Karenanya ia mengajak masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, selalu mencuci tangan setelah beraktivitas.
Wabup yang pernah menjadi anggota DPRD Batola itu menerangkan, sejak 4 Pebruari 2021 lalu Pemkab Batola telah mencanangkan pemberian vaksin dan dia sendiri pertama yang divaksin ternyata hasilnya aman-aman saja. Karenanya, lelaki suka guyon itu, meminta masyarakat untuk jangan ragu divaksin, mengingat vaksin dijamin halal oleh MUI serta dijamin aman oleh WHO.
“Masyarakat jangan mudah percaya adanya isu-isu maupun berbagai informasi yang beredar termasuk di medsos-medsos. Karena banyak informasi yang tidak benar,” ucapnya.
Wabup yang akrap disapa pak Rahmadi itu menambahkan, pemberian vaksin merupakan upaya untuk menangkal penyebaran Covid-19. Sebab selama wabah berlangsung dampaknya sangat besar terutama terhadap keuangan daerah. Banyak anggaran yang dipangkas untuk kegiatan penanganan. Dan Batola sendiri tahun 2020 dipangkas Rp200 miliar dan tahun ini hampir Rp100 miliar.