TERAS7.COM – Kemarau panjang, hujan tak kunjung datang, serta kabut asap yang hampir menyerbu setiap lini Kota Idaman ini, membuat Walikota Banjarbaru mengerahkan SKPD terkait untuk menurunkan bantuan guna melakukan pemadaman Karhutla atau mengantisipasi kabut asap. Hal demikian disampaikannya dalam Rapat Koordinasi penanggulangan Karhutla beberapa waktu lalu.
Selain itu, Pemko Banjarbaru juga melaksanakan Shalat Istisqa’ sebagai ikhtiar untuk meminta hujan kepada Allah Swt di Lapangan Dr. Murjani, Rabu (18/9). Sehingga, dengan turunnya hujan tersebut, Karhutla yang melahirkan kabut asap dapat segera diatasi dan tidak lagi mengganggu aktifitas warga.
Shalat minta hujan ini dihadiri oleh Walikota dan Wakil Walikota serta Sekdakot Banjarbaru, Ketua MUI, Kapolres, Kepala SKPD, dan masyarakat Kota Banjarbaru. Dalam Shalat Istisqa’ ini, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Falah, KH. Samsuni menjadi imamnya dan Ketua MUI Kota Banjarbaru, KH. Nahpiah Muhja memimpin pembacaan doa.
“Ulun (saya) dan seluruh jajaran Pemerintah Kota Banjarbaru, TNI-Polri, dan masyarakat, mari kita bersama-sama menadahkan tangan dan meminta kepada Sang Maha Pemilik, yaitu Allah Swt agar memberikan rahmat dan karuniaNya serta menurunkan hujan dan memberkahi hidup kita. Terima kasih atas kehadiran bapak/ibu dan saudara sekalian,” kata Walikota Nadjmi Adhani dalam sambutannya.
Perlu diketahui, bahwa selama kurang lebih 3 bulan yang, Pemko Banjarbaru menetapkan status siaga Karhutla di Banjarbaru, di mana status siaga ini mengedepankan sisi pencegahan.
Segala macam usaha telah dilaksanakan oleh TNI-Polri serta instansi terkait maupun masyarakat dalam menangani Karhutla. Namun pada penghujung Agustus titik api semakin banyak dan menyebabkan kabut tebal. Sehingga Pemko Banjarbaru meningkatkan statusnya menjadi status darurat (asap) Karhutla.
“Akhirnya kita sadar, bahwa tiada kekuatan selain kita meminta kepada Allah Swt, di mana pada hari ini kita melaksanakan Shalat Istisqa’ untuk meminta hujan,” kata Nadjmi Adhani.