TERAS7.COM – Sabtu malam (1/12), Hutan Pinus yang merupakan salah satu tempat destinasi menarik di Kota Banjarbaru menjadi saksi atas kelahiran buku Antologi Puisi A Skyful of Rain.
A Skyful of Rain merupakan buku antologi yang menghimpun puisi dari 242 penyair dari berbagai daerah di Indonesia, Singapura maupun Malaysia. Di bawah naungan Hutan Pinus, launching yang dihadiri Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani, budayawan, sastrawan, seniman, maupun para penyair berlangsung khusyuk. Beragam penampilan seperti teaterikal puisi, parade baca puisi, maupun musikalisasi puisi juga ikut dihadirkan.
Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani mengapresiasi kerja panitia Banjarbaru’s Rainy Day sehingga festival dapat berlangsung dan Antologi Puisi A Skyful of Rain sukses diterbitkan.
“Ini menjadi ajakan optimisme baru untuk mewujudkan Banjarbaru sebagai ibukota budaya Kalimantan dan menjadikannya sebagai titik temu untuk melayani kemanusiaan, kecendekiaan dan kepedulian,” ucap Nadjmi adhani.
Nadjmi berharap Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival (BRDLF) 2018 menjadi tonggak pencapaian budaya baru, baik dari sisi sastra, maupun dari sisi kerjasama dalam penyelenggaraannya.
Ketua Panitia Pelaksana Radius Ardanias Hadariah menyampaikan, Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival 2018 mengangkat tema “Raise your words, not voice. It is rain that grows flowers, not thunder” yang dipetik dari puisi Maulana Jalaluddin Rumi.
“Tapi itu tidak dijadikan batasan bagi penyair untuk menulis puisi. Penyair dibebaskan, bagai harimau dilepas di hutan liar, dan dipersilahkan berkeliaran sesukanya dan mengaum sekuat maunya,” ungkap Radius.
Ia juga mengungkapkan, meskipun Antologi Puisi A Skyful of Rain disiapkan dengan sebaik-baiknya, tak pernah selesai dengan sempurna.
“Ini hanya satu bagian perjalanan sebelum berangkat menuju destinasi berikutnya. Akhirnya, terimalah A Skyful of Rain sebagai bagian khazanah sastra kita,” pungkasnya.