TERAS7.COM – Lapangan Dr. Murjani yang berada tepat di depan Balai Kota Banjarbaru pada Minggu pagi tanggal 11 Agustus 2019 dipadati warga masyarakat Kota Banjarbaru yang berasal dari berbagai penjuru. Mereka datang berduyun-duyun dengan diiringi oleh gema takbir Idul Adha.
Kedatangan warga Kota Idaman ini, sejak dari rumah mereka masing-masing, tentunya telah membawa niat untuk menunaikan Shalat Idul Adha serta mendengarkan khotbah yang disampaikan oleh khatib.
Ketika jam menunjukkan pukul 07.15 Wita, Shalat Idul Adha dimulai dengan diimami oleh Ustaz Amin. Disaksikan hangatnya matahari pagi, Ustaz Amin dengan suaranya syahdu memulai ritual tersebut, atmosfer di Lapangan Dr. Murjani seketika menjadi tenang. Dengan suaranya yang merdu, Ustaz Amin merapalkan ayat demi ayat Al-Qur’an, membuat suasana terasa khusyuk dan damai.
Seusai pelaksanaan Shalat Idul Adha, para jamaah disuguhkan dengan ‘Hidangan Rohani’ berupa khotbah yang disampaikan oleh Ustaz Fathurrahman Kamal. Khotbah tersebut mengusung tema ‘Membumikan Keteladanan Nabiyullah Ibrahim ‘Alaihissalam dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegera’.
Dalam khotbahnya, Ustaz Fathurrahman menyampaikan, bahwa begitu mendalamnya makna Idul Adha bagi kaum muslimin. Saat ini, di bumi Allah yang mulia Makkah al-Mukarramah, jutaan manusia dari berbagai bangsa, bahasa dan warna kulit berbondong-bondong menuju Mina untuk menunaikan lamparan jumrah ‘aqabah/kubra, sebagai simbol kokohnya tauhid serta kebulatan tekad perlawanan terhadap setan dan kebathilan yang tak ubahnya sebagai kanker peradaban yang menggerogoti manusia sepanjang zaman.
Selain itu, ia juga menyampaikan tentang ibadah qurban, bahwa ibadah qurban selain berdimensi ritual transenden yang melahirkan kesalehan individual, juga memiliki dimensi horizontal yang melahirkan kesalehan sosial.
“Dengan berbagi daging-daging korban terhadap sesama, solidaritas kemanusiaan yang begitu luas terasa, agar kita terus tiada henti mengokohkan relasi dan kohesivitas kemanusiaan kita, mengasah kepekaan terhadap persoalan sosial kemasyarakatan, mengajarkan sikap saling empati dan sayang terhadap sesama,” kata Ustaz Fathurrahman dalam khotbahnya.
Selain itu, ia juga menguraikan tentang makna-makna di dalam peristiwa yang dialami oleh Nabi Ibrahim As dan putra beliau, Nabi Ismail As.
“Nabi Ibrahim As diberika predikat oleh Allah Swt sebagai ‘Ummah” yang secara sederhana dapat dimaknai sebagai sosok pemimpin ideal yang mencerahkan dan teladan kebaikan seluruh umat secara universal,” ungkap Ustaz Fathurrahman.
Sementara itu, Wakil Walikota Banjarbaru, H. Darmawan Jaya Setiawan, usai pelaksanaan Shalat Idul Adha menyampaikan, bahwa makna dari Idul Adha dan ritual qurban adalah bahwa dalam kehidupan ini, kita harus senatiasa menguatkan ketauhidan dan keimanan kita kepada Allah Swt dan melaksanakan segala perintahNya dalam keadaan ikhlas dan sabar.
“Hikmah dari ibadah qurban Idul Adha ini, bahwa selain meningkatkan keimanan kita juga adalah membangun hubungan sosial dan silaturahmi yang lebih baik kepada sesama,” kata Jaya.
Darmawan jaya berpesan, agar sama-sama menjaga generasi muda, agar spirit Banjarbaru Pemenang bisa terwujud, sebab di tangan generasi mudalah masa depan Kota Banjarbaru.
“Mari kita sama-sama mengawal dan mendidik serta menjaga generasi muda kita agar menjadi generasi yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt sekaligus mempunyai akhlak yang mulia,” tutupnya.