TERAS7.COM – Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menjadwalkan sidang Isbat penetapan 1 Syawal 1442 Hijriah digelar secara virtual Selasa (11/5/2021) petang. Acara ini akan diikuti seluruh Kemenag termasuk dari Kemenag Kutai Timur.
Kepala Kemenag Kutim Nasrun Assalam menuturkan, sidang isbat akan diawali dengan paparan mengenai posisi bulan sabit baru (hilal) berdasarkan data astronomi (falak).
Menurut Nasrun metode penentuan hilal biasanya dilakukan dengan dua cara, rukyat dan hisab. Rukyat merupakan metode pemantauan hilal menggunakan pandangan mata sementara hisab merupakan metode pemantauan hilal berdasarkan perhitungan matematik astronomi. Hilal atau bulan sabit muda pertama merupakan penanda apakah hari berikutnya sudah berganti bulan atau belum.
“Berdasarkan prediksi sementara posisi hilal hari ini masih minus dan besar kemungkinan akan terlihat pada keesokan harinya,” kata Nasrun.
Rangkaian sidang isbat secara virtual mendengarkan arahan dari Kemenag RI, selanjutnya sidang Isbat penetapan 1 Syawal 1442 Hijriah secara tertutup. Adapun hasil penetapan sidang isbat akan dsiarkan secara umum.
“Kami mengajak seluruh masyarakat khususnya di Kutim mengikuti apa yang telah disepakati hasil sidang isbat nantinya. Meskipun di wilayah Kutim posisinya agak sulit untuk melihat hilal karena tidak ada view yang pas tapi kami tetap melakukan sidang isbat dan mengikuti hasil yang telah ditetapkan Kemenag RI,” jelas.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar dalam pelaksanaan salat Ied agar tetap mengikuti aturan sesuai protokol kesehatan (Prokes). Jangan sampai dengan kegembiraan menyambut hari kemenangan lupa dengan ketentuan yang telah disepakati sesuai yang dianjurkan pemerintah.
“Dengan mematuhi protokol kesehatan kami sangat yakin bisa melakukan ibadah dengan sebaik-baiknya. Makanya kami minta kerjasamanya seluruh pengurus masjid untuk menerapkan protokol kesehatan. Sekiranya ada terindentifikasi gejala sakit atau deman sebaiknya dirumah saja demi keselamatan dan keamanan bersama,” tutupnya.