TERAS7.COM – Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Kabupaten Balangan dihadiri oleh perwakilan Mahasiswa Balangan, PT Conch, Dinas Perhubungan (Dishub) dan semua instansi yang memang mempunyai wewenang untuk membahas perbaikan jembatan Paringin, serta dampaknya berlangsung di Aula DPRD Balangan pada Senin (20/11/2021).
Salah satu yang menjadi topik menarik dalam pembahasan yang berlangsung di Aula tersebut adalah mengenai kerusakan jalan alternatif, yang di duga disebabkan oleh truk bermuatan tonase besar.
Menurut penuturan sejumlah warga truk bertonase besar tersebut berasal dari angkutan semen, yakni PT Conch. Pihak PT Conch pun memberikan penjelasannya kepada seluruh audien yang menghadiri RDP itu, bahwa PT Conch tidak pernah mempunyai angkutan pendistribusian, PT Conch hanya menjual semen sampai pintu gerbang perusahaan mereka kepada para vendor.
Pihak PT Conch pun mengatakan, bahwa kerusakan jalan di wilayah Balangan bukanlah murni dari mereka.
“Itu murni bukan kesalahan dari PT Conch karena kami menjual semennya saja sampai di pintu gerbang Conch saja,” kata perwakilan PT Conch, Fahrizal dalam forum rapat, Senin (20/12/2021).
Meski kerusakan jalan bukan disebabkan sepenuhnya oleh PT Conch, namun mereka berjanji akan memberikan bantuan material secepatnya guna memperbaiki jalanan yang rusak.
“Perusahaan Conch secepatnya akan mengirim batu untuk menutupi jalan yang berlobang dan rusak akibat lintasan truk yang bermuatan besar,” kata Fahrizal kepada peserta rapat.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Balangan, Syamsudinoor meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Balangan berperan aktif berkomunikasi dengan pihak PT Conch untuk sesegeranya memperbaiki jalan dengan menutup lubang dan kubangan lumpur dengan batu.
“Mudah-mudahan jalan yang rusak bisa secepatnya diperbaiki,” katanya.
Syamsudinoor juga meminta kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Balangan untuk melakukan pengawasan secara rutin terhadap setiap angkutan yang melintasi jalur alternatif, maupun jalan utama, serta memberikan teguran kepada supir angkutan yang melanggar.
“Apabila ada ditemukan truk bermuatan melebihi kapasitas angkutan untuk diambil tindakan tegas dengan memberikan teguran kepada supir angkutan,” pintanya..
Anggota DPRD Balangan dari Partai Demokrat itu juga meminta kepada pihak PT Conch untuk mengarahkan rekan kerjanya agar tidak mengangkut semen melebihi tonase yang sudah ditentukan sesuai kelas jalan.
“Diharapkan pihak PT Conch memberikan teguran atau arahan kepada relasi kerjanya yang sudah membeli semen ke PT Conch,” sarannya.
Selain membahas masalah jalan rusak, dalam rapat juga hadir kontraktor Cakra sebagai pihak yang bertanggung jawab terkait molornya perbaikan jembatan Paringin.
Jembatan Paringin yang dijanjikan selesai pada bulan Desember 2021 tak kunjung selesai diperbaiki, bahkan diprediksi molor sampai Februari tahun berikutnya.
Perwakilan kontraktor, Cakra yang hadir dalam rapat berjanji akan menyelesaikan perbaikan jembatan selama dua bulan ke depan.
“Bulan Februari 2022 proyek jembatan akan rampung,” ujarnya dalam RDP tersebut.
Dalam rapat juga disampaikan oleh perwakilan kontraktor perbaikan jembatan tentang adanya keluhan warga Balangan yang ketidak adaan papan informasi proyek.
Menurut Cakra, pihaknya memang sengaja tidak memasang papan proyek pengerjaan jembatan, dikarenakan takutnya ada salah pemahaman dengan angka anggaran perbaikan.
Karena pihaknya menaungi perbaikan 23 jembatan yang ada di Kalsel, bagi masyarakat bisa saja ada salah arti, masyarakat bisa menafsirkan dana itu hanya untuk 1 proyek perbaikan jembatan Paringin saja.
“Anggaran tersebut berasal dari 23 paket pengerjaan proyek jembatan,” jelasnya.