TERAS7.COM – Pemilihan Nanang dan Galuh (Naga) Intan Banjar 2019 yang dilaksanakan sejak pelaksanaan Audisi pada beberapa bulan yang lalu telah mencapai tahap Grand Final pada Sabtu malam (22/6).
Nanang Daffa dan Galuh Lala terpilih sebagai Naga Intan Banjar 2019 menggantikan Naga Intan Banjar 2018 dalam perhelatan yang digelar di Ballroom Amaris Hotel Banjar Lantai 3, Kertak Hanyar ini.
Dalam acara ini, perjuangan Naga Intan Banjar 2018, Nanang Yunus dan Galuh Cindy sebagai Duta Wisata Kabupaten Banjar selama setahun ini resmi berakhir dan kemudian akan dilanjutkan oleh penerusnya.
Galuh Cindy Aprilia saat ditemui disela-sela pelaksanaan Grand Final Naga Intan Banjar 2019 mengatakan sangat senang telah berhasil menjalankan amanah yang dipegangnya selama setahun ini.
“Saya sangat senang telah diberi kepercayaan sebagai Galuh Banjar 2018. Karena tak bisa semua orang bisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi Galuh Banjar. Banyak cerita menyenangkan yang saya lalui selama menjadi Galuh Banjar,” ujarnya.
Diantaranya ujar Galuh Cindy adalah perjalanan untuk mempromosikan pariwisata dan budaya Kabupaten Banjar hingga ke luar daerah dan melaksanakan kegiatan yang bersifat sosial seperti program Nanang Galuh Perduli.
“Saya juga merasa sedih karena ini malam terakhir saya sebagai Galuh Banjar. Walaupun hanya dipercaya selama satu tahun menjabat, saya yakin selamanya bisa menginspirasi. Pada awalnya ketika ingin menjadi Galuh Banjar saya kurang percaya diri, terlebih melihat orang lain yang memiliki potensi luar biasa daripada saya. Tapi atas dorongan orang tua, keluarga dan teman-teman, saya berusaha bertekad kalau saya bisa,” ungkap gadis cantik kelahiran 28 April 1998 ini.
Hal yang membuat ia juga bersedih setelah menyelesaikan satu tahun menjadi Galuh Banjar ini ialah kebersamaan yang setahun ia rasakan juga akan berakhir.
“Rata-rata teman-teman setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Naga Intan Banjar akan berfokus ke untuk menyusun masa depan masing-masing, sehingga jarang memiliki waktu untuk berkumpul kembali,” beber Galuh Cindy.
Dengan terpilih Galuh Intan Banjar 2019, ia mengatakan hal tersebut sedikit banyak telah mengobati rasa sedihnya, karena perjuangannya akan diteruskan oleh penerusnya.
“Saya senang dengan terpilihnya penerus saya, semoga bisa mengemban amanah dengan baik dan memberikan kontribusi terbaiknya untuk mempromosikan pariwisata dan budaya membantu pemerintah. Saat ini sudah zamannya media sosial sehingga sangat mudah untuk mempromosikan pariwisata dan budaya melalui media tersebut,” pesan Galuh Cindy.
Dalam kesempatan yang berbeda, Nanang Mahmud Yunus saat dihubungi via Whatsapp mengatakan ia bersyukur telah menyelesaikan tugasnya selama setahun ini sebagai Nanang Intan Banjar 2018.
“Alhamdulillah, itu kata yang saya ucapkan setelah jabatan saya dilanjutkan oleh Nanang yang terpilih tahun ini. Perjuangan dan kebersamaan kami selama setahun ini harus berakhir malam ini, hal itu akan saya rindukan. Bagi saya Pewadahan Nanang-Galuh ini sudah menjadi rumah kedua saya dan tempat saya mencari jati diri,” kata Nanang Yunus.
Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin ini menambahkan pada saat menjadi Nanang Intan Banjar ini banyak pelajaran yang ia dapat, antara lain etika berbicara dan bertingkah laku yang baik serta menghormati yang lebih tua yang membuatnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
“Selain itu cukup banyak lika-liku yang saya hadapi bersama Galuh Cindy dalam menjalankan tugas sebagai Nanang Intan Banjar. Menyamakan persepsi dan menyatukan pikiran itu tidak mudah, sehingga kami berdua akhirnya mampu berproses menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya,” kenang pemuda yang bercita-cita menjadi anggota TNI ini.
Kepada penerusnya, ia berpesan agar menjadi Nanang yang sebenarnya Nanang dengan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.
“Berikan contoh tauladan yang baik pada generasi muda dan berusaha lebih keras untuk memperkenalkan Naga Intan Banjar pada masyarakat agar setiap program kerja kita diketahui dan diapresiasi oleh mereka. Jangan lupa jaga nama baik pewadahan dan Kabupaten Banjar yang terkenal dengan keislamannya,” harap Nanang Yunus.