TERAS7.COM – Pemeritah Kota Banjarbaru sangat serius dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 di Banjarbaru. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendata setiap penumpang yang baru datang dan akan tinggal di Banjarbaru melalui Bandara Internasional Syamsuidn Noor.
Untuk itu Pemko Banjarbaru menempatkan beberapa petugas dari Dinas Kesehatan untuk melakukan pendataan penumpang yang datang. Di meja pendataan ini, petugas memberikan formulir yang berisi data nama, alamat dan nomor telpon serta riwayat perjalanan yang harus diisi oleh penumpang yang akan datang ke Banjarbaru.
Setelah itu penumpang akan diminta mencelupkan salah satu jarinya ke dalam botol tinta. Nantinya bekas tinta ini akan menjadi tanda bahwa yang bersangkutan baru datang dari luar kota atau dari daerah zona merah penyebaran Covid-19.
Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adani Minggu pagi (5/4) meninjau langsung pelaksanaan pendataan ini sekaligus menyerahkan satu kotak tinta akan yang digunakan oleh petugas pendataan di Bandara.
Menurut Nadjmi, untuk mencegah penyebaran Covid-19, salah satu yang harus diperketat adalah pintu masuk ke Banjarbaru, karena itu pihaknya mencoba mengindentifikasi kedatangan warga ke Banjarbaru.
“Dari depan kita kawal, mengisi data dan mencelupkan jari ke tinta” ucapnya.
Tinta yang digunakan akan bertahan lebih dari 1 minggu dan bekas tinta ini akan menjadi ciri bahwa jika ada bekas tinta dijari berarti orang tersebut baru datang dari luar. Sehingga kita bersama bisa mengontrol supaya tetap waspada yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Kita tidak bisa melakukan pengawasan selama 24 jam. Oleh karenanya diperlukan kesadaran diri untuku melakukan isolasi mandiri, kesadaran keluarga yang harus memberikan dukungan dan juga masyarakat yang harus terus waspada dan mengingatkan. Makanya kita tandai dengan tinta karena penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 harus dilaksanakan bersama” pungkas Nadjmi.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Rizana Mirza, M.Kes kepada mereka yang baru datang ditetapkan status sebagai ODR (Orang dalam Resiko) dan akan ada petugas dari puskesmas dan relawan yang akan memantau keadaan mereka.
Upaya ini untuk mengantisipasi banyaknya arus kedatangan pelajar, santri dan warga dari zona merah penyebaran Covid-19 dan untuk memastika bahwa kondisi di Banjarbaru tetap kondusif.
Menurut Walikota, pihaknya akan mengusulkan melalui Gugus Tugas Provinsi agar Kabupaten/Kota lain di Kalsel melakukan pendataan yang sama sejak dari Bandara.
Kegiatan pemantaun kali ini, Walikota Banjarbaru bersama General Maneger PT Angkasa Pura, Kapolres Banjarbaru, Kodim 1006 MTP dan kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru.