TERAS7.COM – Di era kehadiran transportasi online seperti Ojek Online, keberadaan pangkalan ojek konvensional masih dapat dijumpai eksistensinya.
Pangakalan ojek konvensional merupakan sebuah perkumpulan dari beberapa tukang ojek, di mana terdapat peraturan-peraturan yang tidak tertulis berlaku, seperti adanya antrian atau bergiliran ketika mengantar calon penumpang.
Salah satu pangkalan ojek konvensional yang masih bertahan hingga saat ini di wilayah Banjarbaru adalah Pangkalan Ojek ‘Guntung Manggis’ yang berada di Pertigaan Jalan Guntung Manggis, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru.
Salah seorang tukang ojek dan juga ‘Sesepuh’di Pangkalan Ojek ‘Guntung Manggis’, Madnoor (64) menyampaikan, pangkalan ojek ini berdiri sekitar tahun 1975 dan sampai saat masih bertahan. Sekarang, jumlah tukang ojek yang terdaftar di pangakalan tersebut sebanyak 44 orang.
“Namun, tukang ojek yang ‘mangkal’ setiap harinya di sini sekitar 4 orang hingga 6 orang saja,” ungkap Madnoor.
Ketika ditanya tentang kehadiran Ojek Online yang marak dalam beberapa tahun terakhir ini, Madnoor sebagai pelaku ojek konvensional berpendapat, kehadiran Ojol, singkatan dari Ojek Online, bagi mereka tidak menjadi masalah, asalkan ketika menjemput penumpang atau orderan tidak dekat dengan pangakalan.
“Dulu pernah ada ojek online menjemput penumpangnya di depan pangkalan ini, kemudian kami hampiri, dan memintanya agar menjemput penumpang tidak dekat sini. Kasihan kami yang melihatnya,” katanya kepada Teras7.com, Senin (1/4).
Ia mengibaratkan, ojek konvensional seperti nasi bungkus yang mengharap pembeli datang, sedangkan ojek online seperti makanan yang berada di atas piring-piring rumah makan.
Dari pantauan Teras7.com, ketika berada di pangkalan ojek, terlihat tukang ojek bergantian mengantar penumpang yang turun dari taksi di Jalan Ahmad Yani untuk menggunakan jasa mereka, seperti ibu-ibu maupun anak sekolah.
Ketika Reporter Teras7. Com ingin pamit pulang, ‘penghuni’ pangkalan ojek Guntung Manggis menitip salam untuk Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani.
“Titip salam kepada Pak Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani. Pabila baelang ka sini? (Kapan berkunjung ke sini ?),” ucap mereka.
Di tempat terpisah, salah seorang pengendara ojek online, M Abdul Rahman (23) menyampaikan, untuk penjemputan orderan di dekat pangkalan ojek konvensional, kebijakan dari kantor memang tidak ada, tapi kantor “mewanti-wanti” agar tidak mengambil orderan dekat mereka.
“Itu kami lakukan sebagai tanda penghormatan kepada mereka, karena mereka hanya menunggu penumpang di pangkalan, tidak seperti Ojek Online yang menjemput orderan,” ungkap M Abdul Rahman.