TERAS7.COM – Kabupaten Barito Kuala (Batola) kini berstatus tanggap darurat banjir.
Itu diputuskan menyikapi peningkatan debit air yang cukup parah melanda 6 kecamatan, di wilayah Batola seperti Jejangkit, Mandastana, Kuripan, Tabukan, Bakumpai, dan Alalak.
Usai menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) forkopimda, SKPD terkait, BPBD, PMI, para BPK, dan sejumlah relawan di Aula Selidah, Wakil Bupati Barito Kuala (Wabup Batola) H Rahmadian Noor langsung terjun ke lapangan.
Didampingi Komandan Kodim 1005 Marabahan Letkol Arm Ari Priyudono SSos MTr (Han) dan Kapolres Batola AKBP Lalu Mohammad Syahir Arif SIK MH beserta masing-masing jajaran dan camat, Wabup Rahmadian Noor meninjau kecamatan terparah yakni Jejangkit dan Mandastana.
Di Kecamatan Jejangkit dari 7 desa yang ada nyaris semua terendam. Sementara Kecamatan Mandastana dari 14 desa hanya 2 desa tidak terendam yakni Karang Indah dan karang Bunga.
Sedangkan banjir terparah melanda Desa Antasan, Tatah Halayung, dan Pantai Hambawang. Ketinggian air di tiga desa ini berkisar antara 50 hingga 70 Cm yang menyebabkan hampir semua rumah penduduk, tempat ibadah, sekolah, perkantoran, dan fasilitas umum lainnya terendam.
Sejumlah warga yang mengalami kebanjiran sebagian ada yang mengungsi ke rumah sanak saudara yang rumahnya lebih tinggi.
Sedangkan barang-barang berharga seperti gabah dan lainnya terpaksa ditempatkan di tempat yang lebih tinggi atau dititipkan di tempat keluarga.
Berbeda dengan warga Desa Tanipah Kecamatan Mandastana, mereka telah membuat Posko Darurat Banjir di Pasar Rakyat setempat.
Bahan-bahan sembako seperti padi dan beras diangkut ke posko tersebut dengan dibantu warga dan para relawan.