TERAS7.COM – Pembangunan relokasi pasar Bauntung Banjarbaru di lapangan mini Haji Idak Loktabat Selatan, kini mulai dikerjakan, pedagang berharap pasar baru lebih baik.
Pemindahan pasar Bauntung Banjarbaru menjadi pasar tradisional modern yang merupakan program strategis kota Banjarbaru, sebagai upaya meningkatkan pelayanan ekonomi masyarakat, menjadi harapan bagi para pedagang.
Situasi dan kondisi pasar Bauntung saat ini yang dinilai kurang bersih, kumuh dan tidak tertata dengan rapi, menjadi salah satu alasan untuk dilakukannya relokasi pasar, dimana diharapkan dengan adanya pasar yang baru, bisa lebih tertata dan terjaga kebersihannya, sehingga penjual maupun pembeli merasa nyaman.
Yanti, salah seorang pedagang pasar Bauntung kepada teras7.com mengatakan, bahwa ia mengakui kondisi pasar kurang bersih dan kumuh, lantaran bergabungnya lapak-lapak pasar subuh yang juga ikut bertahan hingga sore hari, serta pengawasan pemerintah terhadap ketertiban pasar yang kurang maksimal.
“Kalau dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, sekarang lebih sepi pembeli, semenjak adanya pasar subuh di depan, karena pembeli lebih memilih di depan dari pada masuk kedalam pasar ini,” ujarnya yang sudah 30 tahun lebih menjadi pedagang ayam dan sembako, pada Senin (20/01).
Ia pun mengakui bahwa dirinya sempat menolak rencana pemerintah untuk merelokasi pasar, sebab lokasi lebih jauh serta pelanggannya yang juga ditakutkan akan berkurang. Namun, karena sudah merupakan wujud hajad pemerintah untuk menjadikan pasar lebih baik, ia berharap di pasar baru nanti pembeli lebih banyak dan rezeki pedagang menjadi lebih lancar.
“Ya mau tidak mau kita ikut pindah, semoga saja disana nanti pembelinya bisa lebih banyak dan rezeki kita juga lebih lancer,” ucapnya.
Selain itu pedagang lain, Mala juga mengungkapkan hal yang sama, menurutnya pasar Bauntung sekarang masih bisa dibenah, kalau saja pemerintah atau dinas terkait bisa lebih serius untuk melakukan penertiban pasar serta bersama-sama menjaga kebersihan pasar.
Namun ia juga tidak bisa menolak niat baik pemerintah Kota Banjarbaru yang ingin menjadikan pasar lebih baik, seperti yang disampaikan Walikota Banjarbaru pada pertemuan dengan para pedagang beberapa bulan lalau.
“Kalau itu yang menjadi keinginan pemerintah, kita sebenarnya setuju saja, mudahan saja bisa ramai seperti apa yang dijanjikan Walikota,” harapnya yang juga sudah berdagang sejak tahun 1998.
Di tempat terpisah Kepala Dinas PUPR Kota Banjarbaru Jaya Kresna melalui Kepala Bidang Cipta Karya Abdussamad mengatakan, bahwa pembangunan pasar tersebut merupakan program stategis Walikota Banjarbaru, yang mana Dinas PUPR ditunjuk sebagai penanggungjawab.
“Pasar tradisional moderen ini merupakan satu-satunya model pasar yang ada di Kalimantan Selatan,” tandasnya.
Sebelumnya Abdussamad mengatakan, kontrak kerjasama dengan PT. Nindya Karya Persero Wilayah III untuk pemindahan pasar itu akan berakhir hingga Desember 2020. Nilai kontraknya sebesar 86 Milyar rupiah dengan Pagu awal 104 Milyar rupiah.
“Ada sekitar 1071 pedagang yang akan dipindah ke pasar yangt baru,” bebernya.
Diketahui Pasar Bauntung Batuah yang tengah dibangun tersebut seluas 17 ribu meter persegi. Sedangkan luas lahannya 39 ribu meter persegi. Di dalamnya akan ada 3 bentuk bilik bangunan, diantaranya berupa lapak, kios dan ruko. Masing-masing mendapatkan ukuran yang berbeda. Ukuran 2×2 meter persegi diperuntukan bangunan lapak. 3×3 meter persegi bangunan kios dan luas ruko mendapatkan 8×4 meter persegi.