TERAS7.COM – Usai pertama digelar di Banjarbaru, akhirnya rangkaian Konferensi Cabang (Konfercab) yang digulirkan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan digelar di Kabupaten Banjar.
Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Banjar mendapatkan giliran melaksanakan Konfercab di Guest House Sultan Sulaiman, Martapura pada Sabtu (5/10).
Konfercab PCNU Kabupaten Banjar ini dibuka langsung oleh Bupati Banjar, H. Khalillurrahman yang juga Rais Syuriyah Pengurus Besar NU (PBNU).
Ketua Panitia Pelaksana Konfercab PCNU Banjar 2018, Gusti Abdurrahman yang akrab disapa Antung Aman ini mengatakan acara ini adalah forum permusyawaratan tertinggi cabang NU setiap 5 tahun sekali.
“Dalam forum permusyawaratan tetinggi ini ada beberapa hal uang dibahas, diantaranya adalah Laporan Pertanggungjawaban PCNU periode sekarang, lalu perumusan program kerja 5 tahun ke depan, keorganisasian dan pemilihan Rois Syuriyah dan Ketua Tanfidz PCNU periode mendatang,” ujarnya.
Konfercab PCNU Banjar ini diikuti oleh 18 Majelis Wakil Cabang (MWC) NU dari seluruh Kabupaten Banjar yang nantinya akan mendapatkan hak suara menentukan Rois Syuriyah dan Ketua Tanfidz PCNU selanjutnya.
NU ujar Antung Aman bagaikan benda pusaka yang kuat dan harus dihormati dan dijunjung sesuai haknya karena bisa mendatangkan berkah bagj yang memuliakannya.
“Kalau dihinakan dan disalahgunakan nanti akan kualat. Ke depan kita ingin PCNU Banjar ini diperbaharui, kuat dan bersatu, agar kejadian di periode yang lalu sampai ada 5 SK tidak terjadi lagi. Dengan memulihkan kebersamaan kiga akan bangkitkan lagi NU dan akan kembali jaya,” harapnya.
Bupati Banjar, H. Khalillurrahman sangat mendukung pelaksanaan Konfercab PCNU Banjar sebagai kegiatan yang strategis untuk menata kelembagaan menuju ke arah yang lebih dinamis.
“Kita juga berusaha untuk mengembangkan sumber daya manusia yang lebih islami dengan menganut paham Ahli Sunnah Wal Jama’ah. Umumnya saat konferensi, lembahasan kandidat ketua akan menjadi fokus utama, tapi yang lebih utama adalah evaluasi dan koreksi yang berkaitan dengan eksistensi organisasi,” ungkap pria yang akrab disala Guru Khalil ini.
Dengan hal tersebut keberadaan NU akan tetap mendapat respon positif dari masyarakat luas melalui program kerja yang profesional, terencana dan terukur, serta merumuskan pokok-pokok pemikiran yang berkaitan dengan dinamika kehidupan kebangsaan dan kemasyrakatan yang berkembang saat ini.
Nahdatul Ulama (NU) sebagau salah satu organisasi sosial keagamaan yang sangat besar ini tidak bisa dipandang sebelah mata, karena memiliki peranan yang begitu besar di Kabupaten Banjar, salah satunya dalam dunia pendidikan.
“Saya berharap NU Kabupaten Banjar lebih solid dan tetap bisa bersinergi dengan Pemerintah Daerah dalam pengembangan pendidikan untuk mewujudkan dan memantapkan masyarakat Kabupaten Banjar yang Lebih Sejahtera dan Barokah,” kata Guru Khalil.