Angka komulatif infeksi Covid-19 tembus 2 juta pada Senin (21/6) yang ditandai dengan rekor tertinggi kasus harian sebesar 14.536 sejak penyakit tersebut diketahui masuk ke Indonesia pada Maret tahun lalu.
Pemerintah memutuskan untuk memperketat pembatasan kegiatan masyarakat dalam dua pekan ke depan menyusul melonjaknya angka penularan COVID-19 dalam beberapa pekan ini, yang kini totalnya sudah mencapai 2.004.445, demikian menurut data Kementerian Kesehatan per 21 Juni 2021.
Sementara itu angka kematian bertambah 294, sehingga korban jiwa secara nasional mencapai 54.956 orang.
Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto mengatakan pengetatan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, atau PPKM skala mikro, akan berlaku mulai Selasa hingga 5 Juli.
“Terkait dengan penebalan atau penguatan PPKM mikro, arahan Bapak Presiden tadi untuk melakukan penyesuaian. Dua minggu ke depan beberapa penguatan PPKM mikro akan dituangkan dalam Instruksi Mendagri,” ujar Airlangga dalam konferensi pers, Senin.
Keputusan diambil dikarenakan saat ini tingkat keterisian rumah sakit di 87 kabupaten dan kota mengalami peningkatan di atas 70 persen, ujarnya.
Namun demikian, pakar epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman, menilai PPKM tidak akan efektif apabila tidak dilakukan secara masif dan berskala besar karena penambahan kasus sudah terlanjur banyak di beberapa tempat.
“Dengan meningkatnya kasus bisa terlihat sebenarnya PPKM ini nggak signifikan dan tidak bisa efektif, masalah kita ini sudah dimana-mana tersebar, kemudian melonjak tinggi dengan positivity rate tinggi jauh lebih banyak, ditambah penularan lokal dalam komunitas,” ujarnya kepada BenarNews.
Apalagi, tambahnya, hal ini diperparah dengan adanya varian baru COVID-19 Delta yang dikenal sangat mudah menular.
“Varian Delta itu tidak bisa ditangani hanya dengan lockdown, harus disertai 3T (testing, tracing treatment) dan vaksinasi juga. Kalau dua hal itu lemah ya ngga bisa kita menang lawan virusnya. Jadi lockdown ini bukan satu-satunya cara,” paparnya.
Hal senada disampaikan pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia, Pandu Riono.
“Ya ini masuk gelombang kedua atau ketiga yang jelas naik drastis kasusnya dan belum ada tanda capai puncaknya kapan, kemungkinan angkanya malah akan melebihi dari puncak Januari lalu,” ucapnya ketika dihubungi BenarNews.
Rekor tertinggi penambahan kasus COVID-19 harian sebelumnya terjadi pada 30 Januari 2021 dengan angka 14.518 orang.
PPKM
Terkait PPKM Mikro tersebut, sejumlah aturan akan disesuaikan antara lain, perusahaan diwajibkan memberlakukan kerja di rumah sebanyak 75 persen dari karyawan di area zona merah.
Sedangkan untuk daerah di luar zona merah, kegiatan bekerja dari rumah dilakukan untuk 50 persen pegawai.
“Kegiatan belajar mengajar di zona merah juga diwajibkan dilakukan sepenuhnya secara daring, mengikuti PPKM. Adapun untuk zona lainnya, kegiatan belajar mengajar harus mengikuti pengaturan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,” ujar Airlangga Hartarto.
Sektor esensial seperti industri pelayanan dasar utilitas publik, proyek vital nasional, dan tempat kebutuhan pokok masyarakat seperti supermarket dan apotek dapat beroperasi secara penuh dengan pengaturan jam operasional, pengaturan kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat.
Sementara, untuk kegiatan di pusat perbelanjaan mal, pasar, maupun pusat perdagangan, jam operasional dibatasi sampai maksimal pukul 20.00 WIB, berikut dengan pembatasan pengunjung maksimal sebanyak 25 persen dari kapasitas.
Kegiatan makan di dalam rumah makan, baik yang berdiri sendiri maupun di pasar ataupun di pusat perbelanjaan, dibatasi paling banyak 25 persen dari kapasitas, sementara layanan pesan antar pulang juga sesuai dengan jam operasi restoran sampai dengan pukul 8 malam, katanya.
Selanjutnya, kegiatan di area publik, fasilitas umum, taman umum, tempat wisata, dan area publik lainnya di zona merah ditutup sementara sampai dinyatakan aman.
Di wilayah non zona merah, kegiatan hajatan ataupun kemasyarakatan lainnya paling banyak 25 persen dari kapasitas ruangan dan tidak ada hidangan makan di tempat.
Rumah sakit hampir penuh