TERAS7.COM – Hampir seminggu usai penetapan status Tanggap Darurat Bencana Non Alam Covid-19 di Kabupaten Banjar, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terus mengalami kenaikan.
Setelah sehari sebelumnya terdapat 104 ODP, pada Sabtu (28/3) naik menjadi 111 ODP dan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetap 2 orang.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Banjar, dr. Diauddin melalui video teleconference.
“Jumlah PDP di Kabupaten Banjar sempat turun dari 2 menjadi 1 karena 1 PDP negatif terjangkit virus Corona. Tapi kemudian kita mendapat informasi ada tambahan 1 PDP baru dari Kabupaten Banjar, sehingga kembali naik,” ujar Kadinkes Banjar ini.
Diauddin tak menampik jumlah ODP di Kabupaten Banjar terus bertambah karena masih banyak orang yang datang ke Kabupaten Banjar dari daerah terjangkit.
Sementara Ketua Gugus Tugas sekaligus Sekda Banjar, HM. Hilman mengungkapkan Kabupaten Banjar mulai menghadapi kendala yaitu terbatasnya jumlah Alat Pengaman Diri (APD) bagi tenaga kesehatan.
“Jumlah APD yang kita miliki bagi tenaga kesehatan baik di RSUD Ratu Zalecha maupun yang ada di Puskesmas. APD tersebut sangat diperlukan karena mereka ada di garda terdepan pencegahan dan penanganan Covid-19 di wilayah Kabupaten Banjar,” ujarnya.
Kalsel sendiri ujarnya sudah mendapatkan bantuan 2000 pcs APD dari Kementerian Pertahanan, namun tidak diketahui apakah Kabupaten Banjar akan kebagian.
“Sudah kami tanyakan ke Satgas Covid-19 Kalsel apakah akan dibagikan ke tiap daerah, tapi hingga saat ini belum ada jawaban dan tak ada kepastian pembagian APD. Harapannya kita ingin Kalsel bersatu padu berjuang bersama-sama,” ungkapnya.
Tenaga kesehatan yang telah berjuang pada saat kondisi saat ini terang Hilman harus dibekali “senjata” berupa APD sebagai antisipasi penanganan Covid-19.
“Itu yang kita butuhkan seiring dengan penetapan status tanggap darurat untuk mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah kita,” ucapnya.