TERAS7.COM – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal ZA memimpin Rapat Koordinasi Sinkronisasi dan Sinergitas Pembangunan Pertanian di Kalimantan Selatan.
Rakor dilaksanakan di Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Jl Sudirman, Banjarmasin. Dalam rapat yang dipimpin Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Kalsel Ina Yuliana, turut dihadiri pejabat Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan, serta Dinas Kelautan dan Perikanan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel, H. Syamsir Rahman, mengatakan untuk kebutuhan beras Provinsi Kalsel selalu surplus, dan prediksi untuk tahun 2021 sendiri surplus sebesar 902.712 ton.
Surplus ini sendiri sudah diarahkan ke Provinsi Kaltim, Kalteng serta disimpan sebagaian oleh masyarakat sebagai stok untuk setahun.
Syamsir juga sampaikan bahwa salah satu langkah strategis untuk meningkatkan produktifitas tanaman selanjutnya adalah dengan penggunaan benih varietas unggul dan bersertifikat.
Adapun kendala dan permasalahan yang dihadapi adalah pemotongan anggaran, perubahan iklim, alih fungsi dan fragmentasi lahan pertanian, rusaknya infrastruktur, serangan hama dan penyakit serta kelangkaan pupuk dan benih terlambat.
Selanjutnya, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan, Suparmi dalam paparannya menyampaikan dalam sub sektor perkebunan provinsi Kalsel ada 2 komoditas unggulan yaitu karet yang produksinya mencapai 206.480 ton pada tahun 2020 dan kelapa sawit dengan produksi sebesar 1.125.950 ton pada tahun 2020.
Adapun inovasi dan strategi pada sub sektor perkebunan adalah melalui /Program P7S20 yang terbagi menjadi 11 program serta SSIGAP PIIIIINTAR yang terbagi menjadi 10 program pada sub sektor pertanian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, H Suparno dalam paparannya menyampaikan memaparkan, sasaran dari program kerja nya adalah dipertahankannya ketersediaan yang cukup.
Lancarnya distribusi dan stabilisasi harga pangan utama, percepatan diversifikasi pangan masyarakat, serta meningkatnya pengawasan keamanan dan mutu pangan.
Adapun tantangan dalam pembangunan ketahanan pangan di Kalsel beberapa diantaranya adalah laju pertumbuhan penduduk serta konversi lahan pertanian yang masih tinggi, kompetisi pemanfaatan sumber daya air, ketergantungan yang masih tinggi terhadap beras dan lain-lain.
Untuk komoditas perikanan dan kelautan disampaikan Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalsel, Muhammad Fadheli.
Dalam paparannya, Fadheli sampaikan ketersediaan dan kebutuhan bahan pangan berbasis komoditas perikanan provinsi Kalsel sampai April 2021.
Diprediksikan surplus sebanyak 27.419.671 kg dan pada Mei 2021 diproyeksikan akan surplus sebanyak 34.155.472 kg.
Menanggapi semua pemaparan kadis teknis pertanian, Pj Gubernur Safrizal ZA ungkap penting kembali diadakan analisis untuk mempertajam strategi.
“Kita juga masih perlu analisis komoditi, mana komoditi unggulan yang akan dikembangkan dan mana yang komoditi penting. Kita harus mempertajam strateginya lagi, mesti berbagi peran supaya paralel dan pembagian kerjanya dan bersinergi” ucap Safrizal.
“Jadi dari pertemuan hari ini, kita dapat membuat program agar dapat saling support. Tentu tidak semua keluhan mampu kita carikan solusinya,” ucapnya.
Untuk hal yang sudah kira-kira baik tinggal kita kelola, dan untuk yang tujuannya besar tapi supportnya masih kurang, itu yang kita bantu” ungkap Safrizal.