TERAS7.COM – Pasar Wadai Ramadan 1443 Hijriyah yang dibuka Bupati Banjar Saidi Mansyur di awal bulan puasa pada Minggu (3/4/2022) kemarin menawarkan ragam kuliner tradisional khas Banjar.
Di pasar wadai yang buka mulai jam 3 sore hingga menjelang buka puasa ini berada di Jalan Kenanga samping RTH Ratu Zalecha Martapura.
Ditempat ini kita bisa menemukan kue atau wadai tradisional seperti bingka kentang, bingka barandam, sarimuka, wadai lapis, amparan tatak hingga berbagai kue basah lainnya yang hanya hadir di bulan Ramadan.
Selain wadai tradisional, juga ada produk olahan pangan modern produk UKM dan IKM, serta makanan khas Banjar, salah satunya adalah Ketupat Kandangan
Siti Aminah, salah satu pedagang di Pasar Wadai Ramadan 1443 Hijriyah ini khusus menjual makanan khas Banjar dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) ini.
Kepada awak media, ia mengatakan sudah sering mengikuti pasar wadai ramadan sebelumnya sebelum vakum selama 2 tahun.
“Kita senang kembali diadakan lagi setelah tahun kemarin tak dilaksanakan,” katanya.
Di stand-nya ini, warga Martapura bisa menikmati kuliner khas Hulu Sungai Selatan (HSS) ini dengan harga terjangkau.
“Untuk 1 porsi isinya lauk dengan 3 biji ketupat kandangan. Untuk ketupat kandangan dengan lauk kepala haruan 20 ribu rupiah, sementara untuk daging haruan 18 ribu rupiah,” ujarnya.
Sementara untuk lauk menggunakan telur itik harganya 12 ribu rupiah.
Dikutip dari Wikipedia Indonesia, Ketupat Kandangan sendiri merupakan sajian ketupat pada umumnya dengan bahan dari beras yang dapat dihidangkan untuk makan pagi, siang atau malam.
Perbedaan ketupat Kandangan dengan jenis ketupat lainnya adalah penggunaan ikan gabus (haruan) sebagai menu pelengkap, dimana ikan tersebut ini dipanggang lebih dulu sebelum dimasak menggunakan santan.
Kemudian ikan gabus beserta kuahnya agak kental dengan rasa yang sangat khas gurih yang disiramkan ke ketupat, dimana kuah bersantan yang diracik dari bumbu-bumbu tradisional seperti kayu manis, pala, cengkih, dan kapulaga.