Hapkido adalah sebuah olahraga seni bela diri asal Korea yang sebenarnya sudah lama berkembang di seluruh dunia.
Mengutip dari laman hapkidoindonesia.com, olahraga bela diri ini mulai berkembang pula di Indonesia secara terbuka seperti seni beladiri Korea lainnya, yang lebih dahulu populer seperti Taekwondo.
Dengan berbagai perubahan dan arah trend seni beladiri sekarang ini, adalah timing dan pilihan yang sangat tepat jika Hapkido dipelajari dan dikembangkan di Indonesia, menjadi suatu olah raga seni beladiri yang akan mampu memikat dan menarik, mengingat Hapkido adalah seni beladiri yang dinamis dan eklektik, serta mempunyai teknik yang cukup lengkap.
Terutama dalam era maraknya olah raga seni bela diri campuran ( Mixed Martial Arts ) akhir akhir ini.
Teknik keras maupun teknik lunak dengan kuncian (joint locks) , gulat (grappling) dan berbagai teknik seni bela diri seperti tendangan (kicks) , pukulan (punches), lemparan (throwing) dan serangan sabetan dan tusukan ( striking).
Di samping itu, dalam Hapkido juga dipelajari penggunaan senjata tradisional , termasuk , nunchaku, pedang , pisau, tali, tongkat panjang dan pendek maupun berbagai senjata lain.
Hapkido memang lebih dikenal dikalangan beladiri karena teknik kuncian , bantingan dan tendangan nya, dan seperti halnya beberapa beladiri lain mulai dikenal muncul melalui film layar lebar, dimana pada era tahun 70an di era legenda Bruce Lee dengan Nunchaku nya, yang disayangkan beberapa Master seni beladiri ini seperti Jackie Chan dan Samo Hung yang berlatih dibawah Grand Master Jin Pal Kim, lebih dikenal sebagai aktor Kung Fu daripada Master Hapkido.
Hapkido memang lebih kental aroma teknik yang mengarah pada pembelaan diri praktis sehingga di dunia lebih banyak dipergunakan di kalangan militer dan kepolisian.
Namun sekarang mulai dikemas dengan lebih sistematis dan simple serta menarik agar dapat mudah dipelajari oleh semua kalangan dari anak – anak hingga dewasa.
Hapkido diciptakan oleh Grand Master Choi Yong Sul (1904 – 1986 ).
Sesuai makna Hapkido ,artinya yaitu seni disiplin memadukan tenaga yang harmonis, menekankan teknik pertarungan yang memadukan teknik gerakan yang melingkar ( cilcular ) dan teknik gerakan yang lurus ( linier ) atau lebih dikenal memadukan teknik lunak dan teknik keras, sehingga lebih fleksibel dipelajari oleh siapa saja tak hanya laki – laki yang relatif yang berbadan lebih besar dan kuat namun kaum wanita dan anak – anak juga akan mampu memiliki ketrampilan yang efisien dan efektif untuk pembelaan diri.
Munculnya organisasi Hapkido Indonesia ini mewadahi para praktisi Hapkido, dalam mengembangkan dan menjadikan olah raga seni beladiri ini akan lebih dikenal dan terkoordinir dengan baik, karena memang dalam program jangka menengah nya akan dilakukan berbagai kompetisi Hapkido secara nasional dan mengikuti pula berbagai event international.
Hapkido Indonesia yang dipelopori oleh Master Vincentius Yoyok Suryadi ( DAN VII ) yang lebih dikenal sebagai seorang master Taekwondo daripada sebagai Master Hapkido ini, memang awalnya mengembangkan Hapkido sebagai alternatif dan wadah bagi ratusan anak murid Sabuk Hitam nya yang tertarik dan menginginkan belajar lebih banyak teknik seni beladiri praktis, terutama masih usia muda bahkan anak anak, karena melengkapi teknik kompetisi pertandingan yang lebih terbatas, dimana pada usia anak anak dan muda mudah sekali bosan jika tidak ada sesuatu yang baru yang diberikan pada saat berlatih, walaupun nyata nyata bahwa pengulangan adalah inti dari keahlian.
Dengan dukungan dari beberapa murid senior nya seperti Sabum Don Bosco dan banyak senior lain dari berbagai daerah, maka niat mengembangkan Hapkido yang telah dipelajari sekian lama mendapatkan jalan ketika dari World Hapkido Martial Arts Federation (WHMAF ) Korea, mendukung sepenuhnya rencana pengembangan Hapkido di Indonesia.
Sehingga untuk pertama kalinya, secara resmi Hapkido diperkenalkan secara terbuka di Indonesia melalui The 1st International Hapkido Martial Arts Seminar 2014, INDONESIA, yang diadakan di Hotel @Hom Platinum, Yogyakarta dari tanggal 23-25 Mei 2014.