TERAS7.COM – Pengambil alih lahan eks Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), tim Panitia Khusus (Pansus) PT Banjar Intan Mandiri (BIM) DPRD Kabupaten Banjar merekomendasikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar untuk penyenyiapan anak perusahaan baru.
Ketua Pansus PT BIM DPRD Banjar, Saidan Fahmi mengatakan merekomendasikan untuk mendirikan anak perusahan baru dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dibuat oleh Pemerintah Daerah.

“Ada enam poin yang kita sampaikan dalam rekomendasi tersebutq, kalau lahan eks PKP2B milik PT BIM benar-benar tidak dapat dipertahankan dan diputus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), atau berkekuatan hukum tetap,” ujarnya, Kamis (24/11/2022).
Selain itu ia menjelaskanTim Pansus PT BIM juga merekomendasikan agar Pemerintah Kabupaten Banjar dapat menyiapkan seleksi terhadap calon Direksi PT BIM apabila PKP2B dapat diselamatkan, agar memperlancar komunikasi antar lembaga.
“Kita juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Banjar untuk menjaga aset eks PKP2B milik PT BIM, agar tidak dijarah secara ilegal. Sebab, berdasarkan hasil sidak Tim Pansus bersama Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah (Setda) pada 16 Agustus 2022 lalu, masih terlihat masifnya aktivitas penambangan liar tanpa izin (illegal mining) di lahan tersebut,” ucapnya.
Pansus PT BIM meminta eksekutif membentuk Tim Khusus untuk menindaklanjuti progres yang berkembangannya PT BIM dengan berkoordinasi bersama Komisi II DPRD.
Bupati Kabuapten Kabupaten Banjar, Saidi Mansyur menangapi hal tersebut, untuk menghormati apa yang telah menjadi keputusan DPRD Kabupaten Banjar dalam menanggulangi permasalahan PT BIM saat ini.
“Masalah PT BIM ini sudah terjadi sebelum saya menjabat sebagai Bupati, dan kami mengapresiasi tindak lanjut yang telah di lakukan Tim Pansus DPRD, dan menjadi bahan bagi eksekutif agar dapat menindaklanjutinya,” jelasnya.
Terkait permintaan Tim Pansus DPRD Kabuapten Banjar agar eksekutif juga membentuk Tim Khusus dalam menindaklanjuti progres PT BIM, pihaknya masih menunggu progres selanjutnya.
“Kita tunggu saja informasi selanjutnya terkait PKP2B milik PT BIM apakah masih bisa diselamatkan atau seperti apa,” pungkasnya.