TERAS7.COM – Event budaya Mappanre Ri Tasi E tahun 2022 yang dilaksanakan Lembaga Ade Ogi, menyisakan pertanyaan besar terkait uang pembinaan yang belum juga keluar.
Salah satu peserta yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan keikutsertaanya dilomba tata rias, peserta tersebut mengeluarkan modal yang lumayan besar.
“Kalau untuk modal 200 soflen 55 baju dengan acc 1 juta,” jawabnya ketika dihubungi via whatsapp.
Teras7.com juga mengkonfirmasi ke peserta lomba fashion show apakah uang pembinaan mereka juga belum keluar, Senin (06/06/2022).
“Iya, kalau dari info teman yang ikut lomba semua belum ada uang pembinaan,” katanya.
“Saya berempat yang ikut mengeluarkan dana tiga jutaan,” tambahnya.
Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporpar) Tanbu mengkonfirmasi kepada teras7.com, mereka hanya bertanggung jawab di dua lomba saja, lomba Perahu Ktinting dan Balogo.
“Kami dari Disporpar hanya bertanggungjawab di dua lomba ktinting dan balogo saja, sisanya bukan kami” terang disporpar kepada teras7.com.
Terkait hal ini Sekertaris daerah Tanbu Ambo Sakka mengatakan kepada teras7.com siapapun yang melaksanakan itulah yang harus bertanggung jawab.
“Yang dilaksanakan Lembagan yang bertanggung jawab Lembaga. Sedangkan yang dilaksanakan Dinas Pariwisata yangg bertanggung jawab Dinas atau Pemda,” terang beliau ketika dihubungi via whatsapp.
Ketua Lembaga Ade Ogi, Fawahisah Mahabatan menjelaskan kepada teras7.com, bahwa peserta harus bisa membedakan uang pembinaan dengan hadiah uang.
“Para peserta harus bisa membedakan uang pembinaan dan hadiah uang, dimana uang pembinaan yang dimaksudkan adalah, pemenang-pemenang lomba akan dibina oleh lembaga, dan apabila nanti ada lomba bertaraf provinsi kita akan mengirimkan pemenang tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut Fawahisah Mahabatan menjelaskan, bahwa lembaga berupaya menekan biaya event Mappanre Ri Tasi E kali ini agar tidak terlalu membengkak, seperti sebelumnya yang mencapai 2 milyar.
“Lembaga berupaya agar event kali ini tidak banyak menelan anggaran seperti sebelumnya yang mencapai 2 milyar,” pungkasnya.