TERAS7.COM – Kasus Covid-19 di seluruh dunia kembali naik, dikutip dari Worldometer.org hingga Sabtu (18/4) pukul 11:21 GMT, tercatat ada 2.263.064 kasus dengan jumlah kasus aktif 1.527.054 kasus, jumlah kematian sebanyak 154.828 kasus dan pasien yang sembuh 581.182 orang.
Sementara di Indonesia sendiri ada 6,248 kasus aktif dengan 5,082 orang dalam Perawatan, 535 orang meninggal dan 631 orang dinyatakan sembuh.
Sedangkan di Kalimantan Selatan berdasarkan update pada Sabtu (18/4) pukul 16:00 Wita terdapat 91 kasus dengan 75 orang menjalani perawatan, 9 orang dinyatakan sembuh dan 7 orang meninggal dunia.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Banjar, dr. Diauddin mengatakan penularan virus asal Negara China ini terjadi sangat cepat dan tak terdeteksi sehingga dapat dikatakan cukup berbahaya.
“Yang berbahaya Covid-19 ini bukan tingkat kematian karena infeksi virus, karena secara persentasi 2-3% saja. Tapi yang membahayakan adalah penyebarannya yang sangat cepat dan jika terjadi ledakan kasus dalam waktu bersamaan, kami pastikan petugas kesehatan kita akan kewalahan dan fasilitas yang kita miliki tak mampu menangani semuanya. Ini bisa menjadi bencana bagi kita,” ungkapnya.
Penyebaran virus ini lanjut Kadinkes Banjar ini dapat terjadi melalui percikan air liur (droplet) ketika batuk, bersin hingga pada berbicara, dan dapat pula ditemukan pada darah, kotoran manusia (feses) dan cairan air mata.
“Karena itu kita meminta agar masyarakat menggunakan masker saat keluar rumah. Tujuan utamanya bukan karena kita takut tertular, tapi jangan sampai kita menularkan virus ini, apalagi kita tidak tahu siapa yang tertular atau tidak. Banyak penderita yang tak menunjukkan gejala klinis dan juga kemampuan kita untuk memeriksa seluruh warga kita sangat susah,” ujarnya.
Kalau masyarakat memakai masker ketika keluar rumah, menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan social distancing serta physical distancing, kasus penyebaran dapat ditekan hingga 70%.
“Misalnya kalau tak ada social distancing dan physical distancing, dari 400 kasus bisa naik menjadi 6000 kasus secara statistic hanya dalam jangka waktu 5 hari. Tapi kalau itu dilakukan, peningkatan secara statistic hanya naik menjadi 500 kasus saja. Makanya kami sangat menekankan agar masyarakat tak melaksanakan pengumpulan massa untuk sementara waktu,” jelas Diauddin.
Sementara itu Sekda Banjar, HM. Hilman meminta agar masyarakat agar jujur dan dapat melaporkan segera jika terjadi dugaan kasus Covid-19, karena sekarang masyarakat adalah garda terdepan pencegahan penularan Covid-19.
“Masyarakat harus aktif melaporkan bila ada warga yang datang dari luar daerah agar penularan bisa kendalikan. Mereka harus melakukan isolasi di rumah selama 14 hari di rumah. Masyarakat jangan takut, karena Pemkab Banjar sudah menyiapkan Jaring Pengaman Sosial,” katanya.
Melalui Jaring Pengaman Sosial yang telah disiapkan tersebut, Pemkab Banjar ujar Hilman siap menanggung kebutuhan hidup masyarakat selama masa isolasi.
“Kalau masyarakat tak mampu melakukan isolasi mandiri di rumah, kita sudah siapkan tempat karantina terpusat dan seluruh kebutuhan ditanggung pemerintah. Jadi tidak perlu khawatir, asal masyarakat melaporkan ke gugus tugas,” ucapnya.
Demikian pula Dandim 1006/Martapura, Letkol Arm Siswo Budiarto mengingatkan agar masyarakat tidak perlu takut, panik dan resah karena Covid-19 sudah ada di sekitar masyarakat.
“Yang penting pertahankan lingkungan dan agar masyarakat jujur jika ada kenalannya yang terpapar dan segera melaporkannya ke gugus tugas, agar tak terjadi penyebaran Covid-19 yang massiv karena ketidakjujuran masyarakat,” katanya.
Letkol Siswo juga menghimbau agar masyarakat patuh dan mengikuti himbauan pemerintah mulai dari hal terkecil, misalnya menggunakan masker saat berada di luar rumah.
“Kami ingatkan agar masyarakat yang tak bisa tinggal di rumah agar menggunakan masker saat keluar rumah. Kita masih banyak melihat masyarakat tak memakai, alasannya macam-macam seperti tertinggal. Ini bentuk dari kurangnya kesadaran masyarakat, padahal sudah nyata dan terbuka bahwa telah terjadi penularan transmisi lokal dari daerah tetangga kita. Mari kita amankan diri, keluarga dan lingkungan masing-masing dengan mengikuti himbauan pemerintah,” tegasnya.