TERAS7.COM – Ikan patin telah menjadi produk unggulan perikanan di Kabupaten Banjar karena mampu memenuhi kebutuhan pasar di Kalsel dan sekitarnya.
Akan tetapi, peningkatan kapasitas produksi ikan patin agar mampu di ekspor ke luar negeri untuk mendongkrak ekonomi Kabupaten Banjar belum bisa maksimal dilakukan.
Hal tersebut terjadi karena metode pembesaran yang digunakan masih tradisional dan benih ikan patin yang masih didatangkan dari luar daerah.
Untuk meningkatkan produksi, Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Banjar mengembangkan metode baru.
Metode baru yang bernama Micro Bubble ini diimplementasikan di Unit Percontohan Kelompok Pembudidaya Ikan Berkah, Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat pada senin (22/4).
Kepala Badan Riset dan SDM KKP, Sjarief Widjaja mengatakan metode baru yang dihasilkan ini dapat meningkatkan produksi ikan patin menjadi 4 kali dari biasanya.
“Dengan metode ini, biasanya lahan yang digunakan lebih hemat. Satu petak kolam yang biasanya mampu membesarkan 10 ribu ekor benih, bisa meningkat jadi 40 ribu ekor benih,” ujarnya.
Metode micro bubble ini mirip dengan pemeliharaan ikan di aquarium, berupa kolam pembesaran ikan ukuran perpetak 3 x 10 meter dan kedalaman 40 cm dari batako dilapisi terpal, serta dilengkai pipa penghembus oksigen ke dalam air dan sistem sirkulasi air tertutup.
“Tingkat kadar oksigen siang hari yang sebelumnya skala 3-4, dengan metode ini menjadi skala 10. Sehingga kualitas ikan yang dihasilkan lebih baik dan juga lebih hemat dalam penggunaan air. Apalagi mayoritas pembudidaya ikan di sini membudidayakan ikan patin di atas lahan gambut,” ungkapnya.
Tak hanya untuk pembesaran benih atau pendederan saja, metode ini ujar Sjarief Widjaja bisa pula digunakan untuk perbesaran ikan patin pengganti kolam pada umumnya.
Sementara itu, Kadis Perikanan Kabupaten Banjar, M. Riza Dauly mengatakan pembenihan yang dilaksanakan ini menjadi percontohan yang pertama di Kalimantan, bahkan Indonesia.
“Alhamdulillah kita yang menjadi percontohan bagi metode baru yang diciptakan oleh Badan Riset dan SDM KKP ini. Sementara ini hanya kita lakukan disini, nanti setelah pelaksanaan disini akan kita transfer ke pembenihan ikan di daerah lain,” ucapya.
Riza Dauly menjelaskan Kabupaten Banjar memiliki target untuk melakukan swasembada benih ikan patin pada tahun 2021.
“Selama ini kita hanya swasembada benih nila. Kita akan usahakan 2021 bisa swasembada benih patin. Pembudidaya kita kebanyakan mengambil benih dari Jawa Barat, bukan karena benih kita tidak berkualitas. Tapi dianggap benih kita kualitasnya kurang bagus, padahal sama saja. Dengan metode yang baru ini kami ingin terjadi peningkatan produksi ikan patin di Kabupaten Banjar,” harapnya.